Produksi Tentara Bayaran, MPRI Banyak Dipakai Jasanya Oleh Negara Ini

Lembaga tentara bayaran MPRI (Military Professional Resources Inc) didirikan tahun 1987 oleh Jenderal Purnawirawan AD AS Vernon Lewis.

Editor: Suci Rahayu PK
Tentara bayaran 

Lalu Simulation Group adalah kelompok MPRI penyedia berbagai kendaraan dan jasa terkait yang dibutuhkan.

Produk-produk yang digunakan MPRI merupakan produk yang telah teruji di berbagai medan selama bertahun-tahun.

Sementara Training Technology Group adalah kelompok MPRI yang bertugas melayani permintaan Laser Marksmanship Training System (LMTS) kepada militer, lembaga law enforcement serta organisasi umum di seluruh dunia.

Terakhir, Joint Venture Group adalah kelompok MPRI yang melayani permintaan dari para Civilian Police International (CPT), Forfeiture Support Associates (FSA), Departemen Dalam Negeri, Departemen Peradilan serta agen-agen kontrak pemerintah terkait.

Tanggal 7 Maret 2005, MPRI menandatangani kontrak enam tahun dari Departemen Peradilan (Departement of Justice).

Pekerjaannya meliputi program pelatihan dan pelatihan untuk investigasi kriminal internasional.

MPRI mendidik para personel penegak hukum yang berada di luar AS. Nilai kontrak untuk pelatihan ini mencapai 400 juta dollar.

April 2003, MPRI menerima kontrak dari Departemen Pertahanan untuk melakukan kerja di

Irak. Kontrak kerja meliputi berbagai aspek terkait dengan Perang Teluk Babak Kedua. Nilainya mencapai 2,5 juta dollar.

Tidak hanya berperang melawan persenjataan keras, MPRI juga melayani order kerja pemberantasan narkotika dan barang-barang haram.

Contohnya, pada tahun 2000 MPRI menandatangani kontrak senilai 4,3 juta dollar AS dari pemerintah Kolombia untuk memberantas penyelundupan dan penggunaan barang-barang terlarang di negara Amerika Latin tersebut.

Masih di tahun 2000, MPRI melakukan pelatihan terhadap 20 jenderal purnawirawan Nigeria.

Para jenderal dikumpulkan dan diberi perkuliahan sehingga bisa menjadi think tank dalam penyiapan hubungan yang baik antara institusi militer dengan masyarakat sipil dalam menghadapi isu-isu keamanan negara.

Di negara-negara Afrika lainnya, MPRI juga terlibat dalam banyak kontrak pelatihan.

Antara lain di Senegal, Malawi, Benin, Mali dan Kenya. Pendek kata, walau keberadaan anggotanya memang tidak sepopuler yang digambarkan oleh media, MPRI bekerja secara bergerilya di belakang layar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved