Bau Gas Masih Resahkan Warga, Warga Khawatir Pipa Bocor di Thehok Tersulut Rokok
Di lokasi itu tampak pengerukan drainase menggunakan alat berat. Namun, di sekitar lokasi pengerukan tercium bau gas menyengat.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Duanto AS
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Guna mengantisipasi adanya banjir, Pemerintah Kota Jambi memperbaiki drainase di beberapa titik.
Satu di antara titik proyek yang terpantauan tribunjambi.com pada Rabu (25/4), di Jalan Adityawarman, Thehok, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi.
Di lokasi itu tampak pengerukan drainase menggunakan alat berat. Namun, di sekitar lokasi pengerukan tercium bau (bau gas) yang menyengat.
Bau gas itu mengganggu pengguna jalan yang melintas dan warga sekitar. Warga yang datang melihat mengenakan masker. Ada pula yang menutup hidung saat melewati tempat itu.
Bau menyengat itu bersumber dari pipa proyek yang bocor dan diduga akibat pekerjaan drainase di sekitar lokasi.
Kebocoran pipa gas yang terhubung ke rumah warga sekitar, membuat warga resah. Mereka takut, gas bocor itu akan menyebabkan kebakaran.
Warga mengatakaan sudah lama gas di rumah tidak bisa digunakan.
Baca: Pesulap Keliling Balikin Uang Jutaan Rupiah, Kejadian Nyata di Kebumen Bikin Haru
Baca: Terbaru dari Instagram! Sekarang Bisa Upload 10 Foto dan Video Sekaligus, Caranya Mudah
Baca: Hadapi Puasa dan Lebaran, Bulog Jambi Sebut Persediaan Beras Cukup Untuk 6 Bulan
Joni, warga sekitar proyek, mengatakan bau yang dikeluarkan pipa gas bocor itu sangat mengganggu. Dia mengkhawatirkan itu bisa mengakibatkan kebakaran.
"Sayo semenjak pipa tu bocor tadi, sampai sekarang masih takut, baunyo nyengat di hidung. Dan takutnyo gek kalo ado orang buang puntung rokok sembarangan, biso kebakaran," katanya.

Saat tribunjambi.com mengonfirmasi hal tersebut, petugas pengelola pipa gas dari PT Indoguna Internasional (JII) mengatakan saat ini lokasi pipa yang bocor sudah ditanggulangi dan dipastikan aman. Namun, kebocoran ini akan berdampak kepada rumah-rumah pelanggan yang menggunakan gas tersebut.
Katanya, untuk sementara, titik-titik bocor sudah sumbat. Kebocoran itu akan berdampak terhadap beberapa sektor (gardu gas), seperti sektor 7, 8 dan 9.
"Sedangkan satu sektor terdapat 300-500 rumah yang berlangganan gas tersebut. Dan otomatis karena kejadian ini, rumah-rumah di sektor tersebut gasnya akan terputus,” kata pria yang tidak ingin disebutkan namanya.
Dia belum mengetahui siapa yang akan bertanggungjawab terkait kebocoran gas yang sudah terpasang sejak 2010. Namun, dari pengelola tetap akan terus mengawasi pipa gas yang bocor.
“Untuk sementara ini belum jelas siapa yang akan bertanggung jawab, apakah dari pihak PU, kontraktor, pemerintah kota atau pun Pertamina. Sedangkan perbaikan pipa bocor ini akan memakan waktu sekitar dua sampai tiga bulan,” ujarnya.
Baca: Terdakwa bilang Aspat dari negeri jin Ungkap Cara Gatot Brajamusti Tipu Remaja Agar Bersetubuh