Percayakah Kamu? Cuma Lihat Muka Kita Bisa Mengetahui Kekayaan Seseorang
Menurutnya, orang dengan banyak uang cenderung hidup lebih bahagia, lebih tenang dibandingkan mereka dengan tingkat ekonomi yang rendah.
Baca: Janggut Nabi Muhammad Merupakan 1 dari 8 Peninggalan Sejarah Agama Paling Populer di Dunia
Namun untuk memastikan hal ini, periset mencoba mengamati foto-foto tersebut dengan menggunakan fitur zoom.
Hasilnya, periset menemukan bahwa subjek masih bisa menebak dengan benar ketika mereka hanya melihat mata dan mulut sebagai petunjuk terbaik.
Tapi, tidak ada bagian khusus yang bisa dipakai sebagai indikator lain untuk menentukan hal ini.
"Ini bisa terjadi kemungkinan karena pola-pola emosi yang diukir di wajah mereka dari waktu ke waktu. Kontraksi otot-otot tertentu dapat mengarah pada perubahan struktur wajah yang dapat ditangkap oleh orang lain, bahkan jika mereka tidak menyadarinya," kata Bjornsdottir.
Baca: VIDEO: Penampilan Teater Payung Hitam dari Bandung Meriahkan Pagelaran Palamjambe
Ketika para peneliti menunjukkan foto orang-orang yang tampak sangat bahagia kepada para peserta, mereka tidak dapat memprediksi status sosial ekonomi orang dalam foto tersebut secara tepat.
Oleh karena itu, status sosial seseorang ternyata bisa dilihat dengan tepat ketika orang-orang itu menggunakan ekspresi netral.
"Seiring waktu, wajah kalian terbentuk untuk secara permanen mencerminkan dan mengungkap pengalaman dan perasaan kalian. Bahkan ketika kita berpikir kita tidak mengungkapkan sesuatu, efek dari emosi itu masih ada," tambah Rule.
Baca: Menegangkan! Kapal Selam U 209 TNI AU Sempat Dikepung Kapal Perang NATO Karena Salah Paham
Untuk menunjukan bagaimana pengaruh kesan pertama pada dunia nyata, peneliti meminta peserta memprediksi siapakah orang-orang di foto tersebut yang berpotensi besar menjadi akuntan.
Hasilnya, sebagian besar peserta riset memilih orang-orang dari kelas atas yang berpeluang besar menjadi akuntan.
Ini menunjukkan bahwa penilaian pada kesan pertama ini dapat menciptakan dan memperkuat prasangka.
Oleh karena itu, periset menyimpulkan bahwa persepsi kelas sosial berbasis wajah ini memiliki konsekuensi yang penting. (Ariska Puspita Anggraini)
SUMBER: Intisari Online