Bombardir 128 Rudal Jelajah ke Suriah, Kabar Ini Bakal Bikin AS, Inggris dan Perancis Makin Kalap
Sebagian besar rudal yang ditembakkan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis ke Suriah berhasil ditangkis oleh sistem pertahanan udara Suriah
Trump menambahkan, operasi gabungan dengan angkatan bersenjata Perancis dan Inggris kini tengah berlangsung.
"Saya berterima kasih kepada kedua negara," tambah Trump.
Tak lama setelah pernyataan Trump itu, serangkaian ledakan terdengar di ibu kota Suriah, Damaskus pada pukul 01.00 GM atau sekitar pukul 07.00 WIB.
Baca: Jokowi Ingin Menggandeng Prabowo Sebagai Cawapres, Kok Bisa? ini Alasannya
Usai serangkaian ledakan itu, koresponden AFP di Suriah, mendengar suara jet-jet tempur di langitkota Damaskus.
Asap hitam terlihat membubung dari sisi utara dan timur kota terbesar di Suriah itu.
Jenderal Joseph Dunford, salah satu perwira tinggi ternama AS, mengatakan bahwa serangan udara itu menghantam tiga target.
Ketiga target itu adalah pusat riset di dekat Damaskus, fasilitas gudang, dan pos komando juga di dekat ibu kota, serta fasilitas penampungan senjata kimia di dekat Homs.
Jenderal Dunford mengatakan, persenjataan anti-serangan udara Suriah mencoba melawan tetapi sejauh ini belum dikabarkan jatuh korban di pihak sekutu.
Serangan kali ini menandai meningkatnya eskalasi dibanding serangan AS tahun lalu yang hanya mengandalkan misil penjelajah dan menyasar satu pangkalan udara.
Baca: Prabowo Maju Capres, Yunarto Wijaya Bilang Sebenarnya Lawan Terberat Jokowi Adalah
Sementara itu, Menteri Pertahanan Jim Mattis mengatakan, tak ada rencana menambah serangan udara kecuali jika Assad kembali menggunakan senjata kimia.
"Kami sangat terukur dan proporsional, tetapi di saat yang sama ini merupakan serangan yang berat," kata Mattis.
Jet Tempur Inggris Tembakkan Misil Storm Shadow
Sejumlah jet tempur AU Inggris menembakkan sejumlah misil ke sebuah pangkalan militer Suriah yang diduga menyimpan bahan-bahan pembuat senjata kimia, Sabtu (14/4/2018).