Sekolah Tinggi Intelejen Indonesia, Tempat Membentuk Buat Mereka yang Ingin Menjadi 'James Bond'
Di dalam kerahasiaan tinggi itu pula para calon anggota tim “James Bond” Indonesia ini menjalani pendidikannya.
“Tentunya ini bukan muatan lokal biasa. Ini muatan lokalnya kita, ya, ilmu keintelijenan,” kata Wahyudi, Pembantu Ketua I STIN.
Penguasaan bahasa asing yang cas cis cus, menjadi syarat mutlak.
Mahasiswa STIN wajib menguasai satu bahasa asing, selain bahasa Inggris.
Pilihannya bahasa Arab, Mandarin, Jepang, atau Prancis.
Semua harus dipilih sejak awal perkuliahan.
Baca: Marc Marquez Terus Pikirkan Valentino Rossi: Saya Layak Dihukum dan Saya Memahaminya
Mahasiswa juga dilatih fisiknya, meski tidak setiap saat dilakukan.
Sebelum berkuliah di STIN, mereka sudah dilatih terlebih dahulu di Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), Batujajar, Jawa Barat, selama sebulan.
Ada pula bekal kemampuan bela diri, karate dan pencak silat.
“Fokusnya bukan untuk menyerang, tapi untuk menghindar,” tegas Adisiswanto.
Hal yang sama juga diterapkan dalam penggunaan senjata api.
Mereka hanya belajar menggunakan senjata di lapangan tembak milik STIN.
“Dalam praktiknya, kita jarang menggunakan senjata api dan lebih memilih menyimpannya di rumah. Bahkan pistol saya saja sampai karatan,” Adisiswanto bercerita.
Baca: Instagram Daniel Mananta Ikut Diserang Netter, Usai Disebut-sebut Lucinta Luna Mantan Pacar
Pria mendominasi