Tulisan Tangan Siti Ropiah Menyayat Hati, Cerdas Namun Tak Mampu, Kambingnya 6 Bulan Tak Bunting
"Kalau tidak sabit rumput, kambing tidak makan. Saya sudah capek. Namun saya melihat Ropiah dan Maimah, maka sekuat tenaga saya harus..."
Tak ada kasur serta selimut tebal. Keluarga ini hanya menggunakan kain tipis dan tikar sebagai pengganti kasur selama bertahun-tahun.
Sekitar tiga hari lalu barulah ada uluran tangan masyarakat memberikan keluarga ini 5 buah kasur.
"Senang ada kasur, bisa tidur enak," ujar Maimah, adik Siti Ropiah.
Untuk makan, keluarga ini mengandalkan nasi putih dan ikan asin.
Ropiah tak berani berharap lauk istimewa, karena kenyang baginya adalah hal yang mahal.
Makan malam dengan keluarga Ropiah sungguh menyenangkan.
Walaupun hanya tersedia nasi putih, telur dadar, dan ikan asin.
Tak ada listrik yang menerangi makan malam bersama nan hangat itu.
"Listrik mahal pasang saja harus bayar Rp 2,4 juta," ujar tetangga Ropiah, Ina.
Usia ayah Ropiah sudah renta, sekitar 70 tahun.
Baca: Suka Duka Ahmad Zulkifli, Seniman Kayu di Jambi Ini Dirugikan Instansi Jutaan Rupiah
Ia memelihara beberapa ekor kambing bersama dengan masyarakat lain.
Untuk memberi makan kambing, ia menyambit 4 karung rumput setiap hari.
Namun sudah 6 bulan kambing tak kunjung hamil.
"Kalau tidak sabit rumput, kambing tidak makan. Saya sudah capek. Namun saya melihat Ropiah dan Maimah, maka sekuat tenaga saya harus kerja menyabit rumput untuk kambing, semua untuk kedua anak ini," cerita ayah Ropiah.