Satu diantara Warga Sarolangun Jadi Tersangka Penistaan Agama, Wabup Sarolangun Imbau Seperti Ini

Wakil Bupati Sarolangun Hillalatil Badri angkat bicara terkait kasus penistaan agama yang dilakukan seorang remaja berinisial RP

Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: bandot
tribunjambi/teguh suprayitno
Hillalatil Badri saat meninjau pasar bawah 

Laporan wartawan Tribun Jambi Teguh Suprayitno

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Wakil Bupati Sarolangun Hillalatil Badri angkat bicara terkait kasus penistaan agama yang dilakukan seorang remaja berinisial RP, yang diketahui merupakan salah satu warga Desa Semaran, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun.

Menurutnya, masalah agama tidak sepantasnya dipermaikan.

"Agama inikan bukan untuk dipermainkan, bukan untuk diejek-ejek, kalau soal keyakinan itu tergantung kita masing-masing. Agamamu dikamu agaku diaku, lakum dinukum waliyaddin," katanya, Kamis (29/3).

Wabub juga meminta agar masyarakat khususnya di Sarolangun tetap tenang dan tidak terpancing dengan kasus penistaan agama ini.

“Saya menghimbau agar masyarakat tidak terpancing dengan kasus ini, terus menjaga kebersamaan dan kebhinekaan,” ujar Hilal.

“Sebenarnya agama inikan tidak boleh untuk dipermainkan, menyangkut keyakinan itukan kembali ke pribadi masing masing. Kita ini kan negara hukum, kita serahkan semua persoalan ini diselesaikan oleh penegak hukum,” tambahnya.

Dia juga mengatakan jika saat ini, kasus yang menyeret pemuda asal Sarolangun itu tengah ditangani oleh pihak kepolisian Jambi.

Ia meminta agar aparat penegak hukum bertindak tegas dan transparan dalam menangani kasus penistaan agama. “Yang jelas sekarang sudah ditindak lanjuti oleh penegak hukum, dengan hal hal seperti itu kita akan cepat tanggap jangan sampai nanti melebar,” katanya.

Setelah melalui rangkaian pemeriksaan, Polda Jambi akhirnya menetapkan status RP sebagai tersangka.

Diketahui sebelumnya RP seorang mahasiswa perguruan tinggi di Jambi ditangkap karena menuliskan komentar lewat akun Facebook yang menyinggung perasaan umat muslim.

Wabup mengimbau agar masyarakat Sarolangun selalu menjaga kebersamaan dalam beragama dan kebhinekaan.

"Kita boleh berbeda tapi tetap satu, dibawah Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved