'Tien' Perempuan yang Bikin Soeharto Minder, Jam Malam Saat Malam I karena Serangan Belanda
"Kamu masih ingat kepada Siti Hartinah, teman sekelas adikmu, Sulardi, waktu di Wonogiri?" tanya sang bibi,
Pernikahan pun dilangsungkan pada 26 Desember 1947 di Solo, sore hari.
Pernikahan disaksikan keluarga dan teman-teman Hartinah.
Cukup banyak jumlah tamu dari keluarga Soemoharjono yang datang. Sementara Soeharto hanya datang bersama sepupunya, Sulardi dan kakaknya.
Resepsi dilakuan pada malam harinya, hanya diterangi lampu dan beberapa lilin yang redup.
Malam pertama mereka diwarnai dengan jam malam yang diterapkan karena khawatir adanya serangan Belanda.

Tak ada bulan madu bagi mereka karena tiga hari setelah pernikahan, Soeharto harus kembali ke Yogyakarta untuk berdinas.
Mereka pun tinggal di Jalan Merbabu Nomor 2. Seminggu setelah itu, Soeharto harus meninggalkan sang istri karena ditugaskan ke Ambarawa untuk menghadapi serangan Belanda dari Semarang. Tiga bulan lamanya Soeharto meninggalkan istri tercintanya.
Baca: Kepiting ini Melawan Saat Akan Dimasak, Bahkan Siap dengan Gaya Bertarung Memegang Pisau
Perginya belahan jiwa
Kisah kasih Soeharto dan Ibu Tien terbilang cukup unik. Sebagai istri prajurit, Ibu Tien harus terbiasa hidup mandiri.
Meski jarak kerap memisahkan mereka, kasih Soeharto kepada istrinya begitu besar. Hal ini terlihat Soeharto tampil membela proyek pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang digagas Ibu Tien.
Ketika itu, pembanggunan TMII banyak diprotes karena dianggap tak bermanfaat dan mubazir. Setelah sepuh, Soeharto dan Tien sering menghabiskan waktu di tempat itu hingga maut memisahkan mereka.
Pada 28 April 1996, Ibu Tien meninggal dunia. Soeharto pun larut dalam kesedihan yang dipendamnya sendiri.
Untuk melepas rindu dengan belahan hatinya itu, Soeharto kerap meminta anak-anaknya untuk mengantarnya ke TMII. Di sana, Soeharto hanya duduk terdiam dan memegang tongkat jalannya.
"Walau bicaranya sudah tidak jelas, tapi saya bisa mengerti isi perkataan beliau. Pak Harto bilang, 'Saya rindu pada Ibu. Dan setiap saya merindukan Ibu, Taman Mini ini yang membuat kerinduan saya terobati'," kata Bambang Sutanto, mantan pimpinan TMII, menirukan ucapan Soeharto.
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hanya Bu Tien yang Bisa Buat Soeharto Minder
Baca: Sebut Undangan Pernikahan Anak Jokowi Dijual Rp 25 Juta, Nasib Arseto Pariadji Diteror Sangat Kejam
Baca: Hari Meteorologi Dunia ke-68, BMKG Jambi Gelar Upacara dan Adakan Diskusi Tentang Petir