Human Interest

MIRIS - Tak Ada Bangku, Siswa Madrasah di Jangkat Timur Belajar di Lantai Berdebu dan Berpasir

Siswa Madrasah di Desa Talang Tembaga, Kecamatan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, terpaksa belajar di lantai

Penulis: Herupitra | Editor: Fifi Suryani
ISTIMEWA

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Siswa Madrasah di Desa Talang Tembaga, Kecamatan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, terpaksa belajar di lantai karena sekolah tidak memiliki meja dan kursi belajar.

Keadaan tersebut dikeluhkan guru sekolah tersebut. Melalui akun Facebook Rendi Sang Pemimpi posting foto suasana belajar siswa yang mesti belajar di lantai.

"Ini lah penerus. Wanita hebat ke depannya. Rela belajar duduk demi. Masadepan. * tak punya bangku. Pemerintahan tolong perhatikan. Sekolh kami," tulis akun tersebut, Minggu (24/3) pukul 9.40 Wib.

Baca: Komunitas Stand Up Comedy Jambi dan Pasta Kangen Salurkan Donasi Untuk Indah

Postingan tersebut mendapat banyak komentar. Sebagian netizen prihatin dengan keadaan siswa di sekolah itu.

Pantauan Tribunjambi.com, di postingan tersebut terlihat sejumlah siswa duduk dilantai. Dilantai tanpa tikar dan terlihat berdebu dan berpasir karena semen lantai sudah kropos siswa asik belajar.

Dihubungi melalui messenger pemilik akun Rendy Sang Pemimpi mengatakan, bahwa sekolah tersebut, yakni MTs M Amin Rajo Tiangso. Namun masih berstatus swasta.

Meski swasta sekolah tersebut memiliki cukup banyak siswa yakni, 131 orang. Dan saat ini hanya memiliki tiga kelas belajar yang dibangun pada tahun ajaran 2011-2012 lalu.

"Masih swasta bang. Kalau bantuan setahu aku cuma lokallah dulu. Dibangun pada tahun tahun 2011-2012," ujarnya lagi.

Dikatakannya, terbatasnya ruang kelas membuat siswa sebagian belajar di ruang musala. Di musala siswa tentu juga belajar di lantai.

Baca: Video Sepedanya Rusak Dibanting Petugas Bagasi AirAsia Menjadi Viral. Ini Pernyataan Tony Fernandes

Baca: Istri Belum Apa-apa Ketika Suami Sudah Selesai, Bagaimana Mengimbangi Permainannya?

"Bangku yang kurang sekitar 53 unit," sebutnya.

Sementara bangku yang ada lanjutnya, merupakan bantuan dari wali murid. Sementara bantuan dari pemerintah belum ada.

"Semenjak aku ngajar sini yang kelas 1 (satu) belum ado bangku bang. Cuma numpang bangku kelas lain," singkatnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved