Sri Mulyani Beri Penjelasan Soal Utang Negara, Berikut 12 Poin Menkeu Untuk Masyarakat Indonesia

Sri Mulyani menuliskan status panjang berisi 12 poin yang ingin dia sampaikan kepada masyarakat Indonesia.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
05102017_menkeu sri mulyani 

"Pertama, belanja modal tidak seluruhnya berada di Kementerian/Lembaga Pemerintah Pusat, namun juga dilakukan oleh Pemerintah Daerah," tulisnya.

"Kedua, dalam kategori belanja infrastruktur, tidak seluruhnya merupakan belanja modal, karena untuk dapat membangun infrastruktur diperlukan institusi dan perencanaan yang dalam kategori belanja adalah masuk dalam belanja barang," lanjutnya.

"Oleh karena itu, pernyataan bahwa ‘tambahan utang disebut sebagai tidak produktif karena tidak diikuti jumlah belanja modal yang sama besarnya’ adalah kesimpulan yang salah," begitu menurut Sri Mulyani.

4. "APBN Indonesia menjadi semakin sehat, meski jumlah nominal utang tetap mengalami kenaikan"

Defisit APBN Indonesia 2016 dikhawatirkan lebih dari 3 persen Produk Domestik Bruto (PDB).

Namun, dapat dikendalikan dengan pemotongan anggaran sampai Rp167 triliun. Dan itu membuat sedikit perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Tahun 2017, perkiraan defisit 2,92 persen, dan berhasil diturunkan menjadi 2,5 persen.

Pada tahun ini, defisit diperkirakan menurun menjadi 2,19 persen PDB.

5. Kekhawatiran soal keseimbangan primer

Sri Mulyani mengatakan keseimbangan primer dari tahun ke tahun telah menurun.

Pemerintah ke depannya akan terus berusaha menekan keseimbangan primer.

6. Utang bukan hanya menambal defisit belanja pemerintah

Ia menegaskan utang juga digunakan sebagai alternatif instrumen investasi bagi masyarakat.

"Kita melihat jumlah investor ritel yang membeli Surat Berharga Negara (SBN) meningkat setiap tahun sejak diterbitkannya SBN ritel tahun 2006, yaitu sebesar 16.561 investor ritel dalam negeri, dan mencapai 83.662 investor ritel pada 2016," tulisnya.

7.Hati-hati dalam menggunakan utang

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved