Ada Efek 'Mengerikan' Bagi yang Melakukan Operasi Transgender, Peneliti Ungkapkan Hal ini

Di Indonesia, operasi pergantian kelamin sering kali disebut dengan istilah yang kurang tepat yaitu operasi 'transgender'.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
kawaiibeautyjapan.com
Ilustrasi operasi 

TRIBUNJAMBI.COM -  Di Indonesia, operasi pergantian kelamin sering kali disebut dengan istilah yang kurang tepat yaitu operasi 'transgender'. 

Baca: Ragam Hukuman Mati Paling Kejam Zaman Dulu, Tidak Kuat Dilarang Melihatnya

Padahal transgender adalah istilah yang dipakai untuk menyebut orang yang cara berperilaku atau berpenampilan berbeda atau tidak sesuai dengan organ intimnya. 

Kata yang tepat untuk ini seharusnya adalah operasi kelamin. 

Namun tahukah Anda, sebenarnya operasi pergantian kelamin ini memiliki efek yang cukup mengerikan yang tidak banyak diketahui orang banyak. 

Baca: Kembar Siam Asli di Dunia yang Dapat Menikah dan Hasilkan 21 Keturunan, Akhir Hayat Pun Bersama

Peneliti mengatakan bahwa banyak orang yang sangat tertekan (depresi) dan bahkan melakukan bunuh diri setelah operasi

Peninjauan dilakukan lebih dari 100 penelitian medis internasional dari operasi kelamin oleh fasilitas intelijen penelitian Agressive Research Intelligence Facility (ARIF) University of Birmingham. 

Hasilnya operasi tidak menemukan bukti ilmiah yang kuat bahwa operasi pergantian kelamin secara klinis efektif terhadap kelangsungan hidup pasiennya. 

Beberapa orang menyesali perubahan organ intimnya, percaya bahwa perawatan medis yang mereka terima gagal untuk kehidupan baru yang mereka pilih. 

Chris Hyde, direktur Arif, mengatakan, "Ada ketidak pastian tentang apakah mengubah organ intim seseorang adalah hal yang baik atau buruk." 

Baca: Wow, Endah Bongkar Rahasia Keluarga Bersama Rhesa, Endah N Rhesa Tampil di Jambi, Ternyata

"Masih ada sejumlah besar orang-orang yang menjalani operasi tetapi tetap trauma, sering sampai pada titik melakukan bunuh diri." 

Arif, yang memberi saran kepada NHS di West Midlands tentang bukti perawatan kesehatan, menemukan bahwa sebagian besar penelitian medis tentang pergantian organ intim tidak dirancang dengan baik. 

Dilansir dari theguardian.com, Dr Hyde menjelaskan bahwa ada tingkat ketidakpuasan yang tinggi atau bahkan bunuh diri di antara para waria setelah operasi pergantian organ intim. 

Penelitian dari AS dan Belanda menunjukkan bahwa hingga seperlima pasien menyesali perubahan organ intim. 

Tinjauan tahun 1998 oleh Direktorat Penelitian dan Pengembangan Eksekutif NHS menemukan bahwa percobaan bunuh diri mencapai hingga 18% yang dicatat dalam beberapa studi medis tentang kasus perubahan gender. 

Baca: VIDEO: Sardines Bercacing Ditemukan di Batanghari, Lihat Penampakannya dalam Video

Selain itu ada 4 efek samping lainnya yang berbahaya bagi para pasien yang melakukan operasi kelamin dikutip dari dokterspkk.com: 

1. Sakit pasca operasi 

Rumitnya operasi yang harus dijalani, maka bisa dipastikan setelah operasi kelamin, pasien akan merasakan sakit yang sangat parah. 

Sakit ini disebabkan luka yang belum mengering setelah operasi

Efek samping rasa sakit ini bisa berlangsung hingga berbulan-bulan atau tahun, bahkan bisa menyebabkan pasien tidak bisa berjalan selama rasa sakitnya masih ada.  

2. Berkurangnya kepuasan dari hubungan seksual 

Meski operasi kelamin telah dilakukan sedemikian rupa untuk membuat bentuk organ intim menyerupai aslinya, hasilnya tentu tidak akan sesempurna organ genitalnya yang asli. 

Orang-orang yang melakukan operasi ini biasanya akan merasakan efek samping berupa berkurangnya kenikmatan seksual jika dibandingkan dengan sebelum mereka melakukan operasi kelamin. 

Baca: Ditinggal Daus Mini Nikah, Wanita Cantik ini Nangis Sampai Ungkap Isi Chating: Dia Bilang Sayang?

3. Resiko penyakit kanker meningkat 

Selain melakukan operasi kelamin, para transgender biasanya juga akan melakukan terapi hormon untuk mendukung perubahan fisik mereka. 

Misalnya, para wanita transgender yang menambah hormon estrogen untuk mendukung pertumbuhan payudara dan struktur tubuh agar lebih menyerupai wanita. 

Hormon estrogen ini bisa memicu penyakit kanker pada seseorang. 

4. Terdorong untuk melakukan operasi plastik lainnya 

Seseorang yang telah melakukan operasi kelamin biasanya akan lebih cenderung tertarik untuk melakukan operasi plastik lainnya. 

Dia akan lebih terdorong untuk melakukan operasi plastik di wajahnya, payudaranya, ataupun bagian tubuh lainnya. 

Hal ini semata-mata untuk mendapatkan penampilan yang lebih sesuai untuk gender barunya. 

Baca: VIDEO: Sardines Bercacing Ditemukan di Batanghari, Lihat Penampakannya dalam Video

Walaupun banyak efek mengerikan dari operasi pergantian kelamin ini, masih banyak orang yang merasa 'terperangkap pada tubuh yang salah' tetap berani melakukan opersi ini. (Adrie P. Saputra)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved