Pasar di Beberapa Desa di Sarolangun Bakal Diperbaiki, Ini Titik-titik yang Diguyur Rp 5,2 Miliar

Saat ini, rencana pembangunan lima pasar baru tersebut telah sampai tahap perencanaan.

Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi
Pasar Atas Sarolangun. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi Teguh Suprayitno

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Dinas Perindustrian Perdagangan UKM dan Koperasi Kabupaten Sarolangun menganggarkan Rp 5,2 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembangunan pasar pada 2018.

Anggaran itu, kata Kabid Perdagangan Amin Faisal, akan digunakan untuk pembangunan pasar di Desa Pematang Kulim, Desa Mentawak Baru, Desa Sungai Baung, Desa Semaran dan kelurahan Pauh.

Amin mengatakan penentuan lokasi pasar yang dibangun telah sesuai permintaan pihak desa. Pihak Disperindag katanya hanya mengawal proposal pembangunan pasar yang diajukan desa sampai ke pusat.

Saat ini, rencana pembangunan lima pasar baru tersebut telah sampai tahap perencanaan.


Baca: VIDEO: Hari Tanpa Bayangan 21 Maret 2018, Kondisi di Jambi Malah Seperti Ini

Baca: 5 Fakta Tentang Hari Tanpa Bayangan , Merupakan Suatu Penanda

Baca: Terminal Sudah Diambil Alih Kementerian Tapi Pemasukan Kurang, Ternyata Ini Penyebabnya

“Kita mulai teken kontrak perencanaan penunjukkan langsung awal April,” katanya, Rabu (21/3).

Pembangunan pasar ini ditargetkan rampung pada akhir 2018.

Kata Amin, pembangunan pasar di Sarolangun tersebut sebagai pelaksanaan nawacita Presiden Jokowi yang menargetkan akan membangun sejuta pasar tradisional.

Beberapa pasar yang telah dibangun terbengkalai. Menurutnya hal itu dikarenakan kondisi bangunan pasar tidak sesuai dengan keinginan pedagang. Namun, pembangunan pasar harus sesuai dengan juknis yang diberikan pemerintah pusat.

“Pembangunan pasar itu harus mengacu pada juknis pusat tidak bisa berdasarkan keinginan atau kebutuhan para pedagang,” terangnya.

Ia mencontohkan masalah pembuatan meja lapak yang kerap menjadi kendala para pedagang untuk mau menempati pasar yang telah dibangun pemerintah lewat dana DAK.

“Lapak yang dibangun dana DAK itu besar, tidak sesuai dengan yang diinginkan pedagang,” kata Amin. “Diambil satu terlalu kecil diambil dua terlalu kebesaran,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved