Fakta dan Mitos Seputar Jenglot, Benarkah Karakteristik DNA Manusia?
Jenglot itu diduga dibuang oleh seseorang yang tidak dikenal diantara bebatuan yang ada di pesisir pantai. Banyak orang yang
Hasil rontgent yang disaksikan puluhan wartawan, paramedis, mahasiswa praktik, ketika itu ternyata hanya menampilkan bentuk struktur menyerupai penyangga dari kepala hingga badan.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, didapat informasi bahwa selain jenglot tak memiliki struktur tulang, jenglot juga tidak ditemukan jaringan kuku dan empat gigi.
Hal ini membantah anggapan awam bahwa jenglot adalah jelmaan manusia yang juga memiliki tulang seperti halnya manusia pada umumnya.
Penelitian ini juga membantah anggapan jika jenglot berasal dari manusia yang berubah bentuk dan mengecil.
Baca: Muljono Bawa Uang Rp 4,5 Miliar ke Bank Untuk Lunasi Utang, Ada Tulisan Ini di Setiap Lembarnya
3. Jenglot Hidup ?
Beberapa orang menganggap kalau jenglot merupakan benda mati yang masih hidup.
Menurut paranormal Jenglot adalah penjelmaan dari para Batara, yakni orang sakti atau petapa yang hidup ribuan tahun yg lalu.
Namun hal itu dibantah setelah adanya penelitian yang dilakukan oleh Dokter Budi Pramono, yang meragukan hasil penelitian bahwa jenglot itu hidup.
Dia beranggapan bahwa jenglot tak memiliki kelengkapan organ sebagai makhluk.
"Makhluk hidup itu perlu makan dan bernapas. Lalu strukturnya perlu tulang, jantung, paru, dan lain-lain. Jenglot tak mempunyai itu semua," katanya.
Dia juga menganggap jenglot seperti karya mistik lainnya yang tak mengandung tantangan ilmiah.
Baca: Jakarta Sudah Lebih Dulu, Pontianak Alami Fenomena Hari Tanpa Bayangan
4. Minum Darah
Karena banyak orang yang percaya kalau jenglot itu hidup, maka para kolektor biasanya selalu memberi makan jenglot.
Makanannya tak lain adalah darah. Biasanya pemilik merawatnya dengan memberikannya makan setiap 35 hari sekali dengan setetes darah manusia golongan O dan minyak avaron.(*)
(Tribunnews/Yudhi Maulana Aditama)