Fakta dan Mitos Seputar Jenglot, Benarkah Karakteristik DNA Manusia?
Jenglot itu diduga dibuang oleh seseorang yang tidak dikenal diantara bebatuan yang ada di pesisir pantai. Banyak orang yang
TRIBUNJAMBI.COM - Belum lama ini warga Surabaya dibuat geger dengan penemuan jenglot di Pantai Watu-Watu, Bulak.
Jenglot itu diduga dibuang oleh seseorang yang tidak dikenal diantara bebatuan yang ada di pesisir pantai.
Banyak orang yang penasaran apa sebenarnya jenglot itu. Rupanya, jenglot pernah diteliti oleh seorang ahli.
Dan saat dilihat hasilnya, penelitian itu menemukan fakta mencengangkan. Selain itu beredar pula berbagai mitos soal makhluk yang dianggap punya energi mistis yang besar.
Apa saja fakta dan mitos seputar jenglot ?
Berikut penjabarannya:
1. Hasil DNA
Mengejutkan Seorang peneliti asal UI, Djaja Surya Atmaja berkesempatan meneliti jenglot.
Hasil penelitiannya menunjukkan, bahwa contoh kulit jenglot yang diperiksa memiliki karakteristik sebagai DNA (deoxyribosenucleic acid) manusia.
Namun ia menuturkan masih belum bisa memastikan 100 persen kalau jenglot adalah manusia.
Karena bisa saja penyelidikannya meleset karena sampelnya terkontaminasi. Seperti kulit jenglot yang pernah terpapar olesan darah manusia
Baca: Guillermo Haro, Astronom dari Meksiko Hiasi Google Doodle Hari Ini
Baca: FOTO: Rumah Terbakar di Jambi Timur Tengah Malam, Tiga Unit Mobil Damkar Diterjunkan
2. Struktur Tulang
Sementara itu, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Budi Sampurna DSF di bagian Forensik RSCM, didapat bahwa jenglot tidak memiliki struktur tulang.