Khazanah Islami

Keistimewaan Bulan Rajab - Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Khalid Basalamah

Sebentar lagi umat Islam bakal memasuki bulan Rajab, tepatnya pada Senin (19/3/2018). Dalam kalender Hijriyah (kalender Islami),

Editor: Fifi Suryani
Ustaz Abdul Somad 

TRIBUNJAMBI.COM, BANJARMASIN- Sebentar lagi umat Islam bakal memasuki bulan Rajab, tepatnya pada Senin (19/3/2018).

Dalam kalender Hijriyah (kalender Islami), bulan ini termasuk satu dari empat bulan mulia.

Menurut Ustadz Abdul Somad dalam sebuah video ceramahnya, tak ada ketentuan khusus disebutkan dalam Alquran atau hadis Nabi Muhammad tentang amalan di bulan ini.

Baca: Skimming Telah Bobol ATM 64 Bank, Polisi Duga Ada Keterlibatan Orang Dalam

“Hadis Rasulullah tentang keutamaan bulan Rajab sahih, tetapi tak ada disebutkan tentang amalan khususnya. Cuma disebutkan secara umum yaitu berpuasalah di bulan-bulan haram. Haram di sini berarti mulia, berasal dari kata Bahasa Arab, yaitu hurum, berarti kehormatan, mulia. Jadi bulan-bulan haram itu artinya adalah bulan-bulan mulia,” jelasnya.

Baca: Jadwal dan Live Streaming Semifinal All England 2018, Marcus/Kevin Harapan Terakhir Indonesia

Bulan haram dalan Islam ada empat, yaitu Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab.

“Sesuai hadis tersebut, disebutkan anjuran agar kita berpuasa di bulan-bulan ini. Jadi, khusus Rajab tak ada dijelaskan apa saja amalan khususnya karena di hadis ini penjelasannya secara umum tak mengkhususkan ke Rajab,” tambahnya.

Selama Rajab, selain berpuasa, kita bisa menghiasinya dengan amalan-amalan baik lainnya jika mau.

Baca: VIDEO: Geger, Wakil Ketua DPC PPP Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kebun Tebu

Baca: Anggun Pernah Meringkuk di Bawah Meja Melihat Ulahnya, Sekarang yang Dikhawatirkan Terjadi

Misalnya, berzikir, membaca Alquran, bersedekah dan sebagainya.

Selain itu, ada lagi keistimewaan lainnya dari Rajab menurut Ustadz Khalid Basalamah.

Di sebuah video ceramahnya, dia menjelaskan tentang tafsir Surah Attaubah ayat 36 yang menjelaskan tentang larangan Allah berbuat maksiat di bulan-bulan haram ini.

“Artinya, itulah ajaran agama yang lurus, janganlah kalian menzalimi diri kalian di bulan-bulan mulia ini,” ujarnya menyitir terjemahan ayat tersebut.

Imam Qurtubi dalam sebuah tafsirnya tentang ayat ini menjelaskan bahwa siapa pun yang berbuat maksiat atau menzalimi dirinya di empat bulan mulia ini akan mendapatkan dosa yang berlipat ganda.

Baca: Dikenal Sebagai Artis Penggiat Hidup Sehat, Foto Dian Sastro Pegang Ini di Ruang Remang Bikin Heboh

Baca: Syamsurizal: Semoga Tribun Sukses dan Jaya Selalu

Baca: GALERI FOTO: Objek Wisata ala Pematang Pulai Muarojambi, Memanfaatkan Genangan Air di Sawah

Demikian pula jika kita berbuat baik, maka akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda pula.

“Dan ini disepakati pula oleh ulama-ulama tafsir lainnya,” tambahnya.

Di antara empat bulan istimewa ini hanya Zulhijjah dan Muharram yang ada amalan khususnya, yaitu di Zulhijjah ada puasa Arafah tanggal sembilan, tanggal sepuluhnya ada Hari Raya Iduladha dan tanggal 11,12 dan 13-nya ada hari Tasyrik.

Kemudian di Muharram ada puasa Tasua dan Asyura pada tanggal sembilan dan sepuluhnya. Nah, kalau bulan Rajab tak ada ini, hanya disuruh banyak-banyak berbuat baik dan ganjarannya akan dilipatgandakan,” jelasnya.

Baca: GALERI FOTO: Lima Hari Kritis setelah Dipatuk, Penjinak Ular Berbisa Itu Akhirnya Berpulang

Baca: GALERI FOTO: Sudah Lama Geram, Warga Stop Angkutan Sawit dan Galian C

Baca: KEJAM - Bayi Umur 4 Hari jadi Yatim, Gara-gara Ayah Tak Mampu Membendung Nafsu

Baca: Penjambret Istri dan Anak Anggota Polres Kerinci Ternyata Dua Siswa MAN

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved