Sadis, Santi Restauli Simbolon WNI Tewas di Lemari, 2 Pria Nepal Ini Tak Sadar Serumah Dengan

Penemuan jenazah Santi di lemari berawal dari laporan dua pria warga negara Nepal ke kepolisian. Mereka awalnya curiga mencium bau busuk.

Editor: Duanto AS
Lemari tempat ditemukanya mayat Santi, di Apartemen Green Garden, Air Itam di Penang, Rabu (14/3/2018) (Kolase TribunJakarta.com) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Dua pria Nepal tidak sadar tinggal serumah dengan mayat pacar teman mereka selama tiga hari.

Berada di Lantai 17, Apartemen Green Garden, Air Itam di Penang, dua orang Nepal tersebut hidup bersama mayat.

Rupanya mayat itu adalah Santi Restauli Simbolon (25). Warga negara Indonesia alias WNI tewas di lemari.

Santi ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di dalam sebuah lemari, Selasa (13/3/2018) malam.

Jenazah Santi ditemukan membusuk di sebuah lemari dengan posisi duduk.

Lalu bagaimana kesaksian tetangga sekitar?

Penemuan jenazah Santi di lemari berawal dari laporan dua pria warga negara Nepal ke kepolisian.

Mereka awalnya curiga mencium bau busuk dari sebuah lemari.

Baca: Sehat Mana? Fakta Beras Merah dan Beras Putih yang Tak Banyak Diketahui Orang

Baca: Perhatikan Seksama, Muka Anjing Ini Mirip Seraut Wajah Pria, Namanya Yogi

Baca: Anggap Istrinya Setan, Suami ini Tidak Tunjukan Raut Penyesalan Bunuh dan Mutilasi Pasangannya

Kepala Kepolisian Daerah Timur Laut, Anuar Omar mengatakan, Santi diketahui bekerja di sebuah pabrik di Bayan Lepas.

Dari penyelidikan sementara kepolisian, Santi diyakini telah meninggal sejak 3 hari lalu.

Pukul 22.00 waktu setempat, polisi akhirnya datang untuk memeriksa laporan.

Polisi harus mendobrak pintu yang dikunci dan pintu lemari, sebelum menemukan jenazah Santi.

Menurut Anuar, Santi merupakan teman dari seorang penghuni rumah tersebut, yang juga seorang warga Nepal.

Polisi menyebut, teman Santi itu bernama Sandip Gurung (27).

Keberadaan Sandip kini belum diketahui.

Menurut rekan-rekan serumah Sandip, mereka terakhir kali melihatnya pada Sabtu (10/3/2018) lalu.

Meski belum menemukan Sandip, tapi Anuar mengatakan, pihaknya meyakini kematian Santi akibat urusan asmara.

Menurut Anuar, dugaan sementara pembunuhan Santi karena motif cemburu.

Dua teman Sandip, yang justru pertama kali menemukan jenazah Santi, akhirnya diamankan oleh polisi.

Dikutip dari The Star, polisi berusaha mengorek keberadaan Sandip dari mereka.

Baca: Sindiran Jokowi untuk Bos-bos Perbankan di Indonesia, yang Saya Ambil 12 Persen

"Korban tinggal di lantai 17 dari flat yang sama, dan dia diidentifikasi berdasarkan jejak make up ungu yang ditemukan di kuku," kata sumber tersebut kepada The New Straits Times.

Sementara itu, tetangga yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa ia sering mendengar keributan di rumah tersebut.

"Pacar wanita itu pindah setelah mengenalnya. Sebelum itu, dia tinggal di unit terdekat yang disediakan oleh perusahaannya," ujar tetangga Santi.

Tetangga itu juga menyebutkan bahwa dirinya kerap mendengar keributan dari unit apartemen Santi.

"Saya selalu mendengar pertengkaran dan keributan dari unit lantai 17, terutama saat mereka sedang mabuk. Namun, saya tidak tahu mengapa mereka bertengkar. Saya tidak ingin mengganggu urusan mereka, "kata tetangga.

Kapolsek distrik timur laut Asisten Komisaris Anuar Omar mengatakan bahwa dua teman serumah, yang berusia 22 dan 23, telah ditahan untuk membantu penyelidikan berdasarkan Bagian 302 KUHP.

"Kami telah mengidentifikasi orang itu, seorang Nepal berusia 27 tahun, dan melacaknya. Keempatnya, termasuk korban, semuanya bekerja di pabrik yang sama," Anuar menambahkan.

Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kesaksian Tetangga WNI yang Ditemukan Membusuk di Lemari, Tetangga: Selalu Mendengar Suara Ribut

Baca: Lagu India Bole Chudiyan Ala Ayu Dewi Oke Juga Buat Nyanyi di Mobil, Lip Sync Versi Ngakak

Baca: Bripka Suparmin Bawa Kabur Tahanan Narkoba, Kapolda Kalsel Bilang Pengkhianat, Akhirnya di Dor

Baca: Tak Terduga, Balasan Raffi Ahmad untuk Hotman Paris, Sebut Nama Meriam Belina, Tapi Syahrini Muncul

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved