Suara Gemuruh di Bawah Rumah, Sempat Dikira Ular Ternyata Longsor, Begini Kondisinya
Kali ini, longsor terjadi Bandar Lampung, sedangkan banjir merendam seratusan rumah dan ratusan hektare sawah, masing-masing di Lampung Utara
"Kalau korban gak ada, tapi kerugian materiil sebesar Rp 50 juta. Itu yang rumahnya hancur (Syamsi)," ungkap Rizki, Senin.
"Sedangkan Yulian Teddy perkiraan (rugi) Rp 25 juta. Yang roboh halaman, teras, dan pagarnya," imbuhnya.
BPBD Bandar Lampung sempat menurunkan 25 personel untuk membersihkan puing-puing reruntuhan. Namun, upaya ini kandas lantaran medan yang cukup terjal.
"Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Posisi reruntuhan ini terjal, dari dasar hingga ke atas ada tiga meter. Selain itu kondisi tanah masih licin. Jadi, perlu alat berat," kata Rizki.
BPBD dan Camat Rajabasa akhirnya berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandar Lampung untuk menurunkan alat berat.
Camat Rajabasa, Sokrat, mengaku telah koordinasi dengan BPBD dan Dinas Sosial terkait bencana longsor ini.
Baca: Bianca Jodie Dapat Saran Bagus dari Ari Lasso, Ingin Berkarir di Dunia Musik Harus Begini
Baca: VIDEO: Pria Berpeci Dituduh Berusaha Sentuh Paha Wanita Ini, Lihat Rekaman Videonya, Ternyata Ustaz
Prakiraan BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Lampung memprakirakan hujan deras masih berpotensi mengguyur Lampung pada tiga hingga tujuh hari ke depan.
Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto, potensi hujan ini pada pagi, siang, malam, maupun dini hari
"Wilayah-wilayah berpotensi lebat itu hampir semua wilayah di Provinsi Lampung. Kecuali Lamtim, Tuba, dan Mesuji," katanya via seluler, Senin.
Rudi menyebutkan, curah hujan deras mencapai 50 sampai 100 milimeter per hari. Dengan debit air hingga 100 milimeter, sambung dia, tanah yang gembur bisa mengalami longsor.
Baca: Pilot Tempur AU Dikeroyok Preman di Medan, Balasan Tentara Zaman Orba Saat Itu BIkin Kapok Parah
Baca: Gunakan Helikopter Kepolisian Untuk Tujuan Komersil, Apa Sanksinya Ya?