Tragis! Dipecat dengan Halus, PRT Balas Kebaikan Majikan dengan Hilangnya Sebuah Nyawa

Ia menyatakan saat ini sudah menyerahkan pengungkapan kasus pembunuhan anaknya kepada pihak kepolisian.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Terduga Pelaku Pembunuh Metha. 

TRIBUNJAMBI.COM - Kustantoniyah (67) ibu korban pembunuhan Metha Novita, wanita cantik beranak tiga, warga Bukit Delima IX Ngaliyan, Semarang tampak tenang saat mendengar kabar bahwa tersangka pembunuhan anaknya telah ditangkap, Sabtu (3/3/2018).

Baca: Prediksi Cuaca Hari Ini Sampai Besok, Warga Daerah Ini Siap-siap

Baca: Susunan Acara Dalam Tiga Bahasa, AJB: Kenduri Sko Kumun Debai Unik

Langkahnya menuju ruang tamu tampak tertatih dan pelan karena stroke yang dideritanya.

Ia menyatakan saat ini sudah menyerahkan pengungkapan kasus pembunuhan anaknya kepada pihak kepolisian.

"Biar hukum yang berjalan dan memberikan balasan yang sesuai," terang wanita yang akrab disapa Bu Kus tersebut.

Baca: Jadwal Tayang Live Streaming Barcelona vs Atletico Madrid, Prediksi Skor dan Susunan Pemain

Baca: Datangi Polres Malam Hari, Satgas Dana Desa Kemendes Serahkan Berkas Temuan Satu Desa

Kus bahkan tahu bahwa usia L masih sangat muda dan baru pertama bekerja sebagai pembantu di rumah anaknya.

Ia memaparkan L sudah bekerja selama tiga bulan, namun hanya satu bulan dimana ia total membantu kegiatan rumah tangga dan menginap di kediaman Metha.

Kus yang juga beberapa kali tinggal di rumah Metha menjelaskan sebagai asisten rumah tangga L tidak sigap.

Selain itu L juga kerap didatangi pacarnya dan berduaan di depan rumah.

Baca: Satgas Dana Desa Turun ke Merangin, Limpahkan Temuan di 2 Desa ke Polres

Baca: Jadwal Siaran Langsung Manchester City vs Chelsea, Tepis Kutukan Nomor 9 Jika Tak Mau Disebut Mandul

"Kalau pacaran di depan sini, kadang di pos ronda situ, dan pakaiannya celana yang minim itu, nah tetangga pada ngomongin, Metha juga kan yang nggak enak," jelas pensiunan dosen PGSD Unnes tersebut.

Dari alasan itulah kemudian Metha memutuskan untuk tidak lagi memakai jasa L.

Sepengetahuan Kus, anaknya memutuskan untuk memecat L juga dengan cara yang halus.

"Alasannya Metha mau ke Jakarta dua minggu sehingga jasa L tidak dibutuhkan lagi. Nanti kalau butuh L dipanggil lagi, gitu mecatnya," bebernya.

Baca: Mengintip Kegiatan Sang Jenderal Buwas Usai Pensiun, dari Urus Ayam sampai Mencuci Sendiri

Baca: Enam Bahaya Tidur Pakai Kipas Angin Mengarah ke Badan, Hentikan Sekarang Atau Fatal

Kini ia berharap proses penyidikan segera tuntas dan pelaki segera diadili. Kus hanya berharap hukuman yang setimpal dengan kematian anaknya.

Kedua terduga pelaku berhasil ditangkap oleh anggota Polsek Banyumanik pada Sabtu (3/3/2018).

Meski tak ada penolakan saat diamankan anggota Polsek Banyumanik, sikap L, perempuan salah satu terduga pelaku, membuat heran para petugas.

"Mereka tak ada upaya perlawanan saat ditangkap, cuma yang cewek ini agak aneh tingkahnya," ujar Kanit Reskrim Polsek Banyumanik AKP Andi pada Tribunjateng.com.

Pasalnya tingkah L sedikit tak lazim, yaitu kadang tersenyum tanpa sebab waktu jawab pertanyaan.

"Kesannya seperti orang 'kurang genep' waktu itu," tutur AKP Andi terheran-heran.

Meskipun L dan R tetap menjawab semua pertanyaan yang diajukan petugas dengan jelas, namun perilaku yang ditunjukkan L membuat para petugas Polsek Banyumanik heran. 

Sebelumnya, perempuan berambut panjang berperawakan sedang dan pria bertato pada beberapa bagian tubuhnya itu diamankan selama beberapa jam di Polsek Banyumanik untuk kemudian langsung dibawa menuju Polsek Ngaliyan.

Diberitakan sebelumnya misteri pembunuhan seorang ibu bernama Metha Novita Handhayani mulai terkuak.

Baca: Satgas Dana Desa Turun ke Merangin, Limpahkan Temuan di 2 Desa ke Polres

Baca: Tinggalkan Rumah Pergi Ronda, Pria dari Pamenang Ini Malah Kehilangan Dua Unit Motor

Baca: Vlog Jokowi Latihan Tinju, Fahri Hamzah Komentar Bagaimana Kalau Kita Adu Sama Mantan

Wanita cantik berusia 38 tahun tersebut, Kamis (1/3/2018) lalu ditemukan meninggal dengan luka tusukan di perut di rumahnya Jalan Bukit Delima B9 Nomor 17, Ngaliyan Semarang.

Ia diduga menjadi korban pembunuhan.

Hal itu karena tetangga Metha sempat melihat seorang pria yang berada di dalam rumah dan buru-buru kabur setelah tepergok warga.

Pria yang diduga pelaku saat itu sempat ditanyai saksi, namun buru-buru pergi dengan sepeda motornya dan tampak terburu-buru hingga sandalnya tertinggal di rumah Metha.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved