Konseptor Konten Muslim Cyber Army Ternyata Seorang Wanita, Begini Cara Mereka Merekrut Anggota
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Fadil Imran mengatakan, polisi masih mengincar beberapa anggota inti
Termasuk menyebarkan isu bohong soal penganiayaan pemuka agama dan pengrusakan tempat ibadah yang ramai belakangan.
Tak hanya itu, pelaku juga menyebarkan konten berisi virus pada orang atau kelompok lawan yang berakibat dapat merusak perangkat elektronik bagi penerima.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Incar Konseptor Konten-konten Muslim Cyber Army Berinisial TM ",
Cara Kerja Terstruktur
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Fadil Imran mengungkap, Muslim Cyber Army terdiri dari beberapa grup yang dinamakan MCA United.
Grup tersebut terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung.
Isinya mencapai ratusan ribu member.
Di grup besar menampung konten berupa berita, video, dan foto yang akan disebarluaskan ke media sosial MCA.
Selanjutnya, ada grup MCA yang lebih kecil hasil seleksi dari grup besar.
Baca: Begini Cara Kerja Muslim Cyber Army, Terstuktur, Rapi Ada Dosen Tugas Sebar Berita Bohong
Ada pula grup inti yang eksklusif, hanya berisi beberapa anggota yang lolos seleksi dan sudah dibaiat.
"Menurut pengakuan tersangka, mereka harus dibaiat untuk masuk ke grup inti," ujar Fadil di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Fadil mengatakan, kelompok inti akan menyeleksi member di grup besar untuk direkrut.
Ada kualifikasi khusus yang harus dipenuhi, salah satunya menguasai teknologi.
Selain itu, visi dan misi orang itu juga harus cocok dengan MCA.