Ditinggal Teman-temannya di Lobi Hotel dengan Kondisi Mabuk, Kemudian Pria ini Tak Bernyawa
Karena konsumsi alkohol yang berat adalah kebiasaan di China, korban tidak diragukan lagi telah mabuk setelah malam perayaan.
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pria di China Timur baru-baru ini ditemukan tewas di lobi hotel.
Dalam rekaman nampak dua temannya berusaha membantunya berdiri.
Namun mereka menyerah dan meninggalkannya di lobi.
Dalam insiden yang terjadi pada 8 Februari lalu, pria yang berusia 40-an tahun itu telah minum dengan sembilan teman lainnya di sebuah jamuan makan.
Karena konsumsi alkohol yang berat adalah kebiasaan di China, korban tidak diragukan lagi telah mabuk setelah malam perayaan.
Dilansir Grid.ID, pria itu sudah sangat mabuk sehingga teman-temannya meninggalkannya di lobi hotel di Jinhua di Zhejiang untuk sekitar pukul 1.00 pagi.
Baca: Ini Daftar Negara yang Larang Bawa Permen Karet dan Saus Tomat, Serta Makanan Lainnya
Baca: Anjing Setia! Tinggal 11 Tahun di Makam Tuannya, Anjing ini Akhirnya Mati
Baca: Kamu Suka Makan Tapi Tidak Gemuk-gemuk? Jangan Heran, Begini Penjelasannya
Dia begitu mabuk sehingga dia tidak bisa berdiri atau duduk tegak meski dua temannya berusaha membantunya.
Setelah beberapa saat, mereka menyerah dan meninggalkannya sendiri.
Kemudian, polisi menerima telepon bahwa orang tersebut tidak bergerak di hotel dan beberapa usaha untuk menyadarkannya telah gagal.
Seorang perwira berkata, "Orang itu dinyatakan meninggal dunia setelah usaha untuk menyadarkan dia gagal."
Baca: Sadis, Lampu Kamar Mendadak Mati, Rosidi Melawan di Kegelapan, 3 Tusukan Menghujam Leher Rosidi
Baca: Direktur Keuangan Langsung Memasangkan Kaki Palsu Kepada Penerima
Baca: FOTO: Kejam! Begini Nasib Anak-anak di Perang Suriah yang Terkena Gas Beracun

"Dia mungkin meninggal karena keracunan alkohol."
Keluarga berduka dan menyalahkan teman-temannya karena tidak merawat pria itu.
Setelah melakukan mediasi berulang kali dengan polisi, kesembilan temannya setuju untuk membayar ganti rugi sebesar 610.000 yuan (sekitar Rp 1,3 miliar) kepada keluarga tersebut.
Mereka yang memulai pertemuan harus membayar jumlah yang lebih besar karena keluarga tersebut mengatakan bahwa mereka seharusnya menghentikan anaknya tersebut untuk minum terlalu banyak.
Baca: Kahiyang Ikut Jokowi Nonton Dilan 1990, Saat di Zoom Tas di Pundak Itu Bikin Netizen Mewek
Baca: KPU Larang Parpol Pasang Gambar Tokoh yang Bukan Pengurus Aktif dalam Kampanye dan Alat Peraga
Kematian akibat pesta mabuk-mabukan di China semakin sering terjadi karena mereka memiliki budaya minum-minuman keras. (*)