Akhirnya Elvy Sukaesih Buka Fakta Sosok Suaminya dan Ternyata Narkoba Bukan Hal Baru Bagi Anaknya
Hadir di Hitam Putih yang dibawakan oleh Deddy Corbuzier, Elvy Sukaesih membeberkan kisahnya saat awal mula bertemu dengan
"Ya kabar baik, tapi yang selalu saya rindu dengan keadaan yang saya dulu berpikir mungkin dia seniman yang dulu suka ninggalin saya tapi aku tetap selalu sabar malah kalau dia pulang telat 'ya allah dari mana aja nih wan kok baru pulang?' dan dia memang seorang pendidik tapi juga orang yang mensupport saya. Dan dia selalu mengizinkan saya untuk tampil. Spirit dari saya, dan banyak mengajarkan saya bagaimana cara bernyanyi. Dikasih pelajaran lagi dari dia." Paparnya.
Sambil terus memandangi topi di kursi kosong itu, Elvy Sukaesihmembeberkan bahwa di masa lalu, ia berpikir bahwa ia akan menghabiskan masa tuanya bersama sang suami.
"Saya pikir waktu itu dia panjang umur gitu lho, saya berharap di akhir tua ini kita bisa minum bareng-bareng gitu lho."
Namun ia menyadari bahwa semua adalah kuasa Tuhan.
Baca: Sepenggal Kepala Wanita Ditemukan di Apartemen, Bagian Tubuh Lainnya Belum Ditemukan
Baca: Jalan di Seberang Bakal Kena Guyur Rp 30 Miliar, Ini Titik-titiknya
"Tapi nyatanya Allah punya kuasa dan dia juga memang udah waktunya dan itulah saya sangat-sangat terpukul sekali."
"Bukan terpukul gimana, saya tahu semua sudah maktub sudah aturan allah cuma awalnya saya merindukan banget kepingin minum kopi berdua, jalan bareng-bareng karena waktu saya show kita ga pernah saya habis nyanyi pasti langsung pulang." ungkapnya sedih.
"Tapi dia adalah pendidik bagi saya. Aku ga bisa bicara cuma saya doain saya dalam keridoan ia."
Elvy juga menuturkan bahwa setiap ia meminta maaf dengan mendiang suaminya saat lebaran, suaminya selalu berkata
"Saya maafkan kamu dari ujung rambut hingga ujung kaki." tutur Elvy mengenang suaminya.
Elvy lantas berharap bahwa di surga nanti ia akan kembali bertemu dengan suaminya.

"Mudah-mudahan dia ahli jannah, allah pertemukan lagi dengan saya."
Derai air mata tak dapat dibendung oleh Elvy Sukaesih.
Ia kembali teringat kenangan, di mana dirinya takut petir dan selalu bertanya ke mana suaminya.