Jangan Jadi 6 Tipe Perempuan Ini, Tipe Dijauhi Pria Lho

TRIBUNJAMBI.COM - Wanita sering bertanya-tanya jenis wanita yang bagaimana yang akan disukai pria?

Inilah beberapa tipe kepribadian yang paling umum yang membuat banyak pria kabur bila bertemu perempuan seperti ini.

1. Tukang mengatur

Dia seperti ibu-ibu yang memperlakukan pria seperti proyek yang harus dibenahi.

2. Belum move on dari masa lalu

Wanita semacam ini masih saja membawa-bawa masa lalunya, bagaimana hubungannya di masa lalu.

Dia sering memulai kalimat dengan kata-kata "Pacarku yang sebelumnya / suami...." Dia didorong oleh rasa takut dan kemarahan yang belum terselesaikan.

3. Asphyxiator

Dia tidak memiliki kehidupan di luar pria dan mengharapkan pria juga seperti dirinya.

Dia menjauhkan semua temannya dan tidak lagi terlibat dalam kegiatan seperti mengerjakan hobi atau kegiatan sosial lainnya.

Dia sering mengomel saat pasangannya ingin menghabiskan waktu bersama teman-temannya. 

4. "Anak ayah"

Dia mencari seorang pria untuk menyelesaikan semua masalahnya, dan dia akan membencinya jika dia tidak bisa menghapus semua air matanya atau menyelesaikan masalahnya.

Dialah yang mengharapkan standar indulgensi materi yang sama dengan yang biasa digunakan ayah. Variasi "masalah ayah" ini secara emosional belum matang dan manja.

Dia juga bisa menjadi tipe orang yang memiliki hubungan buruk atau tidak ada hubungannya dengan ayahnya sehingga dia terus mencari perhatian di luar hubungan untuk mengisi kekosongan.

5. Tukang gosip

Dia wanita yang gemar menyebarkan kesalahan pacarnya.

Dia tidak mengerti bahwa jenis keintiman yang dia nikmati bersama teman perempuannya tidak berarti dia harus berbagi semua hal termasuk tentang teman prianya. 

Dia cepat menunjukkan kekurangan pada wanita lain.

6. Anak kesayangan mama

Dia tidak mampu membuat keputusan tentang apapun tanpa membawa pendapat ibunya ke masalah ini!

Dia sering terlihat menelpon ibunya dan mengadukan banyak hal, termasuk soal hubungan intim.

Seringkali, wanita seperti ini memiliki hubungan yang saling bergantung dengan ibu mereka, atau mereka dibesarkan oleh ibu narsistik. (*)