Panen Perdana Demplot Cabai Merah Hingga Sosialisasi Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah di UIN STS

Acara panen perdana demplot cabai merah, dalam Program Pengembangan Kemandirian Ekonomi Pesantren di Kelompok Tani

Penulis: Fitri Amalia | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/FITRI AMALIA

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Fitri Amalia

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Acara panen perdana demplot cabai merah, dalam Program Pengembangan Kemandirian Ekonomi Pesantren di Kelompok Tani Al Aqsho Mahad Al Jamiah UIN STS Jambi berlangsung lancar.

Acara dihadiri Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi/ Bayu Martanto, Wakil Bupati Muaro Jambi/ Bambang Bayu Suseno,
Rektor UIN STS Jambi/ Hadri Hasan, Kadis Pertanian Ketahanan Pangan dan Holtikultura Muaro Jambi, serta Kadis Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Muaro Jambi.

Baca: Berkas Kasus Indri Korban Pembunuhan dan Perampokan dikembalikan ke Polres Muarojambi, Kenapa?

Dalam kata sambutannya, Rektor UIN STS Jambi bersyukur dan berterima kasih pada BI, Telkom dan pihak-pihak yang terlibat dalam program Pengembangan Kemandirian Ekonomi Pesantren. Ia berharap dengan prorgam ini, UIN STS Jambi mampu menciptakan lulusan yang berdedikasi sesuai dengan syariat Islam dan dapat hidup mandiri, serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan.

"Kita tidak ingin membebankan pemerintah, tetapi memberi manfaat pada negara, itu cita-cita dan harapan kita. Saya berharap UIN STS Jambi dapat berkembang dan alumni kita menjadi maju dan sukses," ujarnya Senin (20/2).

Dalam kata sambutannya, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi/ Bayu Martanto, mengatakan, BI tidak hanya menjadi otoritas dalam pengedaran uang, namun juga menjaga tingkat inflasi, serta menjadi advisor bagi pemerintah Daerah dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi syariah sangat berpotensi utk berkembang. BI melihat potensi untuk penguatan ekonomi syariah. Untuk itu, BI juga masuk dalam program pengembangan ekonomi di pesantren.

"Kita memberikan bantuan tenaga ahli petani terbaik, yaitu Pak Sobirin dan bantuan sarana prasarana produksi pertanian. Semoga program ini dapat menjadi percontohan dan dapat berjalan baik, serta terus berkembang," ujarnya.

Baca: Jalan di Desa Suka Maju Kecamatan Mestong, 26 Tahun Tanpa Perbaikan. Tengoklah, Sudah Hancur

Baca: Indonesian Idol 2018 - Chandra Tereliminasi, Ini Kata Dewan Juri di Penampilan Terakhirnya

Bank Indonesia melihat ekonomi syariah sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru nasional. Potensi Indonesia sebagai negara muslim terbesar dapat membawa Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Demi mencapai tujuan tersebut, Bank Indonesia merumuskan tiga pilar strategi utama, yaitu penguatan ekonomi syariah, penguatan keuangan syariah untuk pembiayaan, serta penguatan riset, asesmen dan edukasi.

Dalam acara ini, Bambang Bayu Suseno, Wakil Bupati Muaro Jambi berharap seluruh stakeholders ikut membangun perekonomian. Bukan hanya gagasan, Ia berharap bersama-sama membangun kekuatan ekonomi yang baru.

Dihari yang sama, Bank Indonesia juga mengadakan Edukasi Kebanksentralan dan Sosialisasi Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah. Sosialisasi ini diadakan di Ma'had al Jami'ah Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifuddin (UIN STS) Jambi, Selasa (20/2).

Kegiatan ini merupakan sarana penyebarluasan informasi kepada masyarakat bagaimana mengetahui ciri-ciri uang Rupiah asli. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen yang dapat meneruskan informasi ini kepada teman, keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Baca: DBD Mewabah di Merangin, Bocah 6 Tahun Meninggal Dunia

Baca: VIDEO: Fasha Sebut Tribun Jambi Media Paling Top di Jambi

Baca: XL Axiata Bangun Jaringan Data Besar-Besaran Tahun 2018

"Sistem Informasi Akuntansi, Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) dan Pelatihan Kewirausahaan juga akan diadakan di Ma'had al Jami'ah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin (UIN STS) Jambi pada tanggal 21 Februari 2018," ujar Hasbi Asidiqi, Kepala Ma'Had al Jami'ah.

Dalam penyampaiannya, Didit Wahyu Pradipta/ Asisten Manajer Fungsi Komunikasi dan Kordinasi Kebijakan Kantor Perwakilan BI Provinsi Jambi, banyak masyarakat yang belum mengetahui perbedaannya BI dengan bank dan bagaimana cara mengenali ciri-ciri uang rupiah asli.

BI adalah bank sentral Republik Indonesia, yang tidak menghimpun dan menyalurkan dana ke masyarakat sebagaimana tugas bank.

"Uang Rupiah adalah simbol kedaulatan negara. Jadi kita harus menghargai rupiah."

Rupiah banyak dipalsukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan beredarnya uang palsu dapat mengganggu moneter. Jika semakin banyak masyarakat tahu ciri-ciri uang Rupiah asli, hal ini dapat berkontribusi memberantas uang Rupiah palsu.

"Butuh peran masyarakat juga untuk melaporkan uang uang Rupiah yang diragukan keasliannya," ujar Raden Ifrianssya/ staf Unit Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan BI Provinsi Jambi.

Baca: BREAKING NEWS: Cawako Fasha Sambangi Kantor Tribun Jambi

Baca: VIDEO: Goyang Matre ala Tentara Viral di Medsos. Warganet Sebut Kocak dan Menghibur

Baca: 2018, Rp 238 M untuk Desa di Merangin, Rata-rata Setiap Desa Dapat di Atas Rp 1 Miliar

Baca: Soal Peredaran Albothyl di Tebo, Ini Penjelasan Disperindag

Beberapa materi disampaikan dalam kegiatan ini, diantaranya pengamanan di tiap nilai uang Rupiah berbeda, cara mengenali ciri-ciri uang Rupiah asli, yaitu 3D (Dilihat, Diraba dan Diterawang). Ada 12 unsur pengaman pada uang Rupiah pecahan 50 ribu dan 100 ribu, 9 unsur pengaman untuk uang Rupiah pecahan di bawah 50 ribu.

Pada lembar 100 ribu ada colour shifting, jika dilihat, uang Rupiah asli warnanya harus jelas, terdapat benang pengaman yang ditanam pada bahan mata uang, selain itu gambar perisai yang di dalamnya ada logo BI yang bisa berubah warna.

Masyarakat juga harus memperhatikan gambar tersembunyi yg hanya bisa dilihat dari sudut pandang tertentu.

Jika diraba, di semua lembar uang Rupiah ada tanda untuk tuna netra berupa garis di pinggir, dan terasa kasar di ejaan nominal. Jika diterawang, ada water mark atau tanda air recto verso (gambar saling isi) pada logo BI.

Uang rupiah palsu yang ditemukan sebanyak 1.491 lembar di tahun 2017, dan pemalsuan terbanyak pada pecahan tertinggi, 100 ribu dan 50 ribu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved