Negoisasi Alot Rektor dan Mahasiswa Unja yang Menuntut Rencana Parkir Berbayar Dibatalkan

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Leonardus Yoga Wijanarko

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Mahasiswa Universitas Jambi melakukan aksi unjuk rasa di Kampus Unja Mendalo, Senin (19/2/2018).

Mereka melakukan aksi demo di dalam kawasan Unja.

Tuntutan mahasiswa menolak akan diberlakukannya sistem parkir berbayar di lingkungan kampus.

Pada unjuk rasa tersebut mahasiswa memberi batas waktu kepada pihak kampus untuk menentukan kapan tanggal penentuan keputusan akhir rencana parkir berbayar tersebut.

Rektor Unja Jhoni Najwan mengatakan penentuaan akhir keputusan tersebut yakni pada tanggal 26 Februari mendatang.

Namun, mahasiswa tidak setuju dengan keputusan rektor yang menentukan tanggal tersebut.

Sampai saat ini mahasiswa masih menentukan tanggal keputasan akhir mahasiswa untuk penentuan mengingat tanggal 24 Februari mendatang Unja juga akan melakukan wisuda mahasiswa.

Akhirnya penentuan tanggal sepakat tanggal 21 Februari. "Kami sepakat penentuan pada tanggal 21 Februari mendatang," kata satu diantara Mahasiswa.

Sebelumnya, mahasiswa mengadakan pertemuan dengan Rektor Unja.

Rektor Unja mengatakan pemberlakuan parkir berbayar ini dimaksudkan untuk tujuan pembangunan Unja.

"Bisa mendapatkan Rp 800 juta dari biaya parkir yang hanya Rp 1000 untuk pembangunan Unja," katanya.

Namun, mahasiswa menuntut untuk tidak diberlakukannya parkir berbayar.

Menurut Presiden BEM Unja, Fiqri mahasiswa tidak pernah diundang untuk mengekuti rapat ataupun tentang pemberlakuan parkir berbayar ini. "Saya tidak pernah di undang untuk ikut rapat," katanya.