Misteri Malam Bulan Purnama Tak Terpecahkan, Gajah-gajah Ziarah ke Candi di Pedalaman Sumatera
Dua ekor gajah raksasa menyerbu ke lapangan kuil, berkelahi sambil menjerit-jerit, saling menghantam
Dari Pekanbaru, pertama-tama harus dituju Muara Mahat (jalan antara Pekanbaru - Padang), kemudian diteruskan lagi sampai daerah pertemuan Sungai Kampar Kiri dan Kampar Kanan. Jarak seluruhnya 200 km dari Pekanbaru.
Sekitar Candi Muara Takus kini sudah dibangun jalan yang dapat dilalui mobil. Sekeliling candi dibersihkan sekedarnya agar jangan sampai ditutupi pepohonan. Kendaraan umumpun sekali-sekali pernah juga sampai kemari membawa "turis" setempat.
Banyak pencinta peninggalan purbakala yang sudah berkunjung ke kompleks Candi Muara Takus ini. Berita mengenai peninggalan lama yang bersejarah ini sekarang mulai sampai ke masyarakat umum di Sumatera.
Sehingga setiap hari libur banyak pengunjung-pengunjung yang sengaja berwisata kesini. Muara Takus tampaknya dapat tumbuh menjadi objek wisata kecil-kecilan yang banyak dikunjungi.
Candi Muara Takus mungkin akan membuka lembaran sejarah baru bagi pariwisata dan sejarah Indonesia, terutama Riau khususnya.
Berbagai penyelidikan, seminar-seminar dan berbagai usaha telah dilakukan oleh Universitas Riau, atau universitas-universitas di luar negeri.
Mereka semua ingin membuktikan bahwa Candi Muara Takus adalah pusat Kerajaan Sriwijaya yang terkenal itu.
(Ditulis oleh Hikmat Ishak. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Oktober 1977)
BACA 22.016 Peserta Yang mendaftar, Hanya 404 Yang Lulus CPNS KemenkumHAM
Sumber: intisari online