Melayani Pria Hidung Belang Secara Beramai-ramai, Pengakuan PSK ini Buat Kaget Banyak Orang
Kisah pekerja seks komersial (PSK) online di Surabaya membuat geger masyarakat pertengahan tahun lalu.
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah pekerja seks komersial (PSK) online di Surabaya membuat geger masyarakat pertengahan tahun lalu.
Baca: Foto Via Vallen Dekil di Masa Lalunya Buat Warganet Merasa Dibohongi, Apakah Operasi Plastik?
Dia semula ditangkap polisi setelah perbuatannya tercium.
Dalam pemeriksaan, pengakuan dia malah mengejutkan banyak orang.
ID (23), tertunduk sambil menutupi wajah engan rambut panjangnya saat penyidik memeriksanya di ruang Unit PPA Polrestabes Surabaya, Kamis (2/3/2017) lalu.
Baca: Rumahnya Kemalingan & Istrinya Digoyang Maling, Suami ini Terkejut Bukan Kepalang, Eh Ternyata!
Perempuan berwajah cantik ini menjawab beberapa pertanyaan penyidik dengan suara pelan dan singkat.
Ibu muda satu anak asal Lamongan yang indekos di Gresik ini terlibat kasus trafficking.
Baca: 3 Tahun Kasus Pembunuhan Angeline, Hal Tak Terduga Diungkapkan Hotman Paris
Ia ditangkap polisi ketika hendak melayani tamu di salah satu hotel di Surabaya, pada 27 Februari 2017.
Ia ditangkap bersama satu temannya sesama wanita panggilan dan seorang pria hidung belang.i
"Saat digerebek kami belum sempat ngapa-ngapain. Saya masih mandi dan teman saya baru melepas baju, lalu pintu digedor petugas," kata Irsya.
Irsya mengaku, baru tiga bulan menjadi wanita panggilan.
Baca: Catok Rambut yang Buat Rambut Kuat serta Murah Dapat Dilakukan di Rumah, Ini Caranya
Baca: Menurut Prabowo Fadli Zon Bisa jadi Presiden RI Jika Namanya Diubah Menjadi Ini
Baca: Di Pasar Ini Tak Ada WC Umum dan Truk Pegangkut Sampah, Pedagang Akhirnya Melakukan
Ia biasa memasarkan diri lewat media sosial Facebook.
Biasanya, ia menambahi keterangan open order booking di foto yang diunggah di grup Facebook.
"Saya buka order tidak tiap hari, kalau lagi butuh duit saja," ujar wanita yang pernah kerja di salon kecantikan ini.
Gaya hidup ID memang lumayan tinggi.
Ia gemar belanja di mal.
Ia juga suka beli alat-alat kecantikan dan baju-baju mahal.
Uang belanja dari suaminya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gaya hidupnya.
Baca: Selain Tanjakan Emen, 5 Tanjakan Maut Ini Juga Disebut Jalur Neraka yang Telah Makan Banyak Korban
Akhirnya, ia mencari uang tambahan dengan menjadi wanita panggilan.
Kegemaran ID berdandan masih terlihat dari penampilannya, meski sudah di dalam tahanan Polrestabes Surabaya.
Sisa-sisa perawatan kecantikannya masih terlihat.
Kulit dan wajahnya masih terlihat bersih seperti sering perawatan.
Rambut sebahunya direbonding dan tertata rapi.
"Saya dulu memang pernah bekerja di salon kecantikan," katanya.
Baca: Wow, Hadiah Utama Liburan ke Thailand, 1.100 Anak Ikut Faber Castell event Family Art Competition
Meski masih muda, Irsya sudah menikah dua kali.
Ia dikarunia satu anak usia empat tahun di pernikahan pertamanya lalu cerai.
Ia menikah lagi, tapi belum dikaruniai anak.
Ia mengaku suaminya sekarang hanya bekerja di proyek.
"Uang belanja dari suami hanya cukup buat makan dan bayar sewa kos," katanya.
Ketika ditangkap polisi, Irsya memang sedang mendapat order dari tamu.

Tamu itu meminta layanan seks threesome.
Sebenarnya, ia tidak pernah melayani tamu yang meminta layanan seks threesome.
Karena butuh uang, ia pun menerima ajakan tamu itu.
Baca: Kecelakaan Maut di Tanjakan Emen, Musrifah: Mayat Bergelimpangan, Dengkul Saya Sampai Lemas
Kemudian, ia mencari teman untuk melayani tamu tersebut. Ia mencari di grup Facebook.
Kebetulan, ketika itu ada wanita panggilan yang juga buka order. Irsya menghubungi wanita tersebut.
Ia menawarkan ke wanita itu bahwa ada tamu yang mengajak seks ramai-ramai.
Tarifnya, per orang Rp 600.000.
Baca: Ada 17 Jenazah Dimakamkan Secara Massal di TPU yang Sama, Korban Kecelakaan Tanjakan Emen
Tarif itu sudah bersih tidak dipotong biaya sewa hotel.
Wanita panggilan yang dihubungi itu juga setuju.
Irsya segera memberitahukan jadwal dan lokasi hotel tempatnya bertemu.
Ternyata itu menjadi hari apesnya.
Ia digerebek polisi ketika berada di hotel.
Baca: Kecelakaan di Tanjakan Emen, Terungkap Ternyata Begini Kondisi Bus Sebelum Membawa Penumpang
"Awalnya saya ragu mau melayani tamu itu. Tapi dia memberi uang muka, sehingga saya percaya," katanya.
Ia ragu melayani tamu yang mengajak layanan seks ramai-ramai karena ada beberapa temannya yang ditangkap polisi saat melakukan hal serupa.
"Ternyata digerebek polisi juga. Sekarang memang banyak tamu yang minta layanan seks aneh-aneh," katanya.
Penyidik Unit PPA Polrestabes Surabaya, Bripka Anti mengatakan, belakangan ini memang banyak kasus trafficking dan prostitusi yang melayani seks ramai-ramai seperti yang dilakukan Irsya.
Malah, ia pernah menangani kasus suami yang menjual istrinya demi kepuasan fantasi seksualnya.
(Tribun Jateng/Catur Waskito Edy)
Baca: FOTO-FOTO: Ashanty dan Aurel Bertemu Krisdayanti di Belakang Panggung, Momen yang Indah