Praktik Sihir

Cinta Ditolak, Dua Besi Terikat Benang Ditemukan di Bagian Intim Wanita Ini. 8 Tahun Kesakitan

Ratusan pasien yang menunggu giliran untuk mendapatkan perawatan daripada seorang pelaku pengobatan alternatif (perngotan secara Islam

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
Sinarharian.com
Norazman menunjukkan sebilah pisau yang dikeluarkan dari badan seorang perempuan yang menderita sakit dikatakan akibat disihir akibat menolak cinta seorang lelaki ketika ia menjalani perawatan di Kampung Raja. 

TRIBUNJAMBI.COM, BESUT - Ratusan pasien yang menunggu giliran untuk mendapatkan perawatan daripada seorang pelaku pengobatan alternatif (perngotan secara Islam) bernama Ustaz Jin terkejut saat ustaz itu memegang sebilah pisau dan besi yang terlihat dikeluarkan daripada badan seorang pasien yang sedang menjalani perawatan,

Kejadian itu disaksikan ratusan mata yang berada di sekeliling tempat Ustaz Jin atau Norazman Al-Banjari, 47, menjalankan pengobatan secara terbuka di Dewan Terbuka Dataran Limbongan dekat Kampung Raja, Malaysia.

Menurut Norazman, kejadian itu langsung tidak masuk akal, namun itulah hakikat yang membuktikan dalam dunia moden hari ini masih ada orang yang menggunakan sihir untuk menyakiti orang lain atau mencapai keinginan mereka.

Baca: Belum Nyatakan Sikap, Gerindra: Gerak-gerik Prabowo Isyaratkan Akan Maju Capres

"Dalam kasus, wanita berusia 20-an berasal dari Kemaman menderita sakit lebih delapan tahun lalu karana perbuatan sihir. Diyakni pelakunya adalah lelaki yang tersinggung karena cintanya ditolak oleh wanita muda tersebut.

"Marah akibat cintanya ditolak menyebabkan lelaki itu mendendam, lalu menggunakan khidmat orang tertentu supaya menyihir wanita tersebut dengan cara memasukkan pisau dan besi cangkut ke dalam badan wanita itu secara sihir supaya wanita itu jatuh sakit," katanya saat melakukan pengobatan wanita tersebut.

Norazman mengatakan, wanita itu mengalami masalah perut buncit seperti wanita yang sedang hamil. Meski setiap hari ia menjadi pemeriksaan secara medis, namun tidak dapat mengetahui masalah wanita itu, sehingga mencoba pengobatan alternatif lain.

Menurutnya, ketika pertama menjalani pengobatan di sini, dia menangis mengaduh kesakitan. Setelah dibaca ayat Alquran akhirnya keluar bukan saja sebilah pisau dapur tetapi dua besi yang diikat dengan benang putih melalui kemaluannya.

Baca: VIDEO: Sy Fasha Lepas Kontingen PWI ke Sumbar Untuk Ikuti HPN

Baca: Niat Ingin Membantu Nenek Mengambilkan Selimut, Bocah 10 Tahun Ini Malah Terjebak di Balkon!

"Ini adalah salah satu kasus masalah sihir yang dihadapi ratusan penderita yang datang untuk mendapatkan perawatan di sini setiap hari. Termasuk satu kejadian lagi, yakni keluarnya satu periuk dan 100 batang paku dari badan seorang wanita berusia 25 tahun dari Besut,"katanya.

Norazman yang berasal dari Melaka mengatakan, tujuan dia membuat praktik pengobatan di tempat terbuka bertujuan untuk memberi kesadaran kepada masyarakat banyak bahwa masalah sihir masih terjadi dalam masyarakat. Hari ini dan seterusnya mendidik orang ramai supaya mempunyai ilmu untuk menghindarkan diri daripada gangguan jin, sihir, ilmu hitam dan lainnya.

Tribunjambi.com mengutip Pantauan Sinar Harian di lokasi tersebut terdapat lebih 300 orang menunggu giliran masing-masing untuk mendapatkan perawatan daripada Norazman. Praktik dibuka jam 9 malam berlanjut hingga Subuh.

Selama satu jam mengamati praktik Ustaz Jin, berbagai macam keluhan dapat dilihat seperti ada yang menjerit, meraung, dan meronta.

Walaupun terpaksa menunggu beberapa jam hingga pukul 6.30 pagi, tetapi orang ramai tetap menunggu demi menjalani perawatan terutama yang berkaitan sihir, gangguan jin, saka dan masalah lain dengan Ustaz Jin.

Baca: Pemkab Muarojambi akan Bentuk Forum CSR

Baca: Merasa Difitnah, SBY: This is My War, Perang untuk Keadilan!

Baca: ASTAGA - Bocah 11 Tahun Ini Tembak Adik Perempuannya Menggunaan Pistol Milik Ayahnya! Lalu Menembak

Kata Norazman, kaidah pengobatan yang digunakannya hanya menggunakan ayat Alquran seperti membaca surah al-Fatihah, ayat Kursi dan tiga qul namun dengan kaedah yang betul.

"Niat saya hanya untuk bantu masyarakat, karena jika terkena gangguan ghaib bukan saja korban yang menderita namun juga keluarganya ikut menanggung akibatnya. Seperti masalah sampingan lain seperti sakit, perceraian, benci, perniagaan bangkrut. Apabila kita menolong orang, Insya-Allah ada jalan rezeki lain dari Allah Maha Pemberi Rezeki,"katanya.

Menurutnya, merawat penderita gangguan akibat makhluk halus tidak mudah hilang hanya sekedip mata. Pasien disyaratkan menjalani perawatan padanya sebanyak tujuh kali.

"Ilmu perubatan yang saya amalkan merupakan warisan nenek moyang dan menjadi prinsip saya untuk menentang perkara tahyul atau cara yang boleh mendatangkan syirik," katanya yang membuka pengobatan secara berpindah di seluruh negara.

Katanya lagi, pasien yang datang tidak hanya dari Besut saja, tetapi merata di seluruh negara karena mereka juga mengikuti Ustaz Jin laman sosial Facebooknya, katanya yang dibantu lima sukarelawan termasuk anak perempuannya, Nur Diniy, 20.

Norazman tidak menafikan, adakalanya ia mendapat tuduhan bahkan fitnah yang diungkapkan segelintir masyarakat terhadap kaidah perawatan dijalaninya. Tetapi ia tidak terlalu memusingkannya karena niatnya untuk membantu orang dan yakin kepada Allah SWT.

Baca: Polresta Gelar Razia di Pal 10 Kota Jambi, Dua Kendaraan Ditahan

Baca: Konsumen di Jambi Lebih Optimis Melihat Kondisi Perekonomian pada Triwulan IV-2017

Baca: Sempurnakan Penampilan di Hari Imlek dengan Make Up dan Parfume

Baca: Jelang Pemilu 2019 - Taman Rajo Diusulkan Dipindah ke Dapil 2

"Bila melihat pasien sembuh, saya merasa sangat gembira serta bersyukur. Dan jangan lupa kita yakin bahwa yang menyembuhkan adalah Allah SWT," katanya.

Norazman menjelaskan, praktik pengobatan di Besut bermula sejak 20 Januari lalu, dan akan berakhir pada Sabtu mendatang. Namun karena permintaan masih ramai akhirnya praktiknya disambung hingga 22 Februari mendatang di lokasi dan waktu yang sama.

Menurutnya, dia kasihan karena masih ramai yang datang dan tidak sempat mendapatkan pengobatan darinya karena terlalu ramai. Walaupun waktu pengobatan diteruskan hingga Subuh menyebabkan dia terpaksa meneruskan pengibatan di situ untuk tempo dua minggu lagi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved