Permalukan Soeharto, Nasib Tiga Mantan Jenderal TNI Ini Memprihatinkan di Akhir Hayatnya

Soeharto dianggap telah menggunakan institusi militernya untuk mengumpulkan uang dari perusahaan-perusahaan di Jawa Tengah

Editor: bandot
KOMPAS.com Presiden Soeharto pada saat mengumumkan pengunduran dirinya di Istana Merdeka, Jakarta, pada tanggal 21 Mei 1998. 

Namun Soeharto diselamatkan Mayjend Gatot Subroto.

Menurut Gatot, Soeharto masih bisa dibina.

Akhirnya, Soeharto pun disekolah di Seskoad di Bandung.

Akhir Hayat Jenderal Nasution yang Menyedihkan

Nasib Jenderal AH Nasution dan Jenderal Ahmad Yani berbeda sat terjadi peristiwa penculikan jenderal AD, 30 September 1965.

Ahmad Yani tewas sementara AH Nasution berhasil melarikan diri.

Namun Nasution harus kehilangan putrinya Ade Irma Suryani.

Nasution masih hidup hingga tahun 2000.

Jenazah Ade Irma Suryani digendong ibunya (kiri); AH Nasution (kanan).
Jenazah Ade Irma Suryani digendong ibunya (kiri); AH Nasution (kanan). ()

Selepas menjadi Ketua MPRS dan melantik Soeharto sebagai presiden ke-2 kariernya meredup.

Di orde baru Nasution nyaris tak kebagian peran mengurus negara.

Yang terjadi malah ia dicekal orde baru.

Nasution juga tidak boleh muncul dalam acara kenegaraan dimana ada Presiden Soeharto.

Bahkan sampai urusan mobil Holden Priemer tua lungsuran dari Hankam yang dipakai Nasution sehari-hari ikut ditarik dari kediamannya.

Sebuah cerita di penghujung hayatnya malah membuat banyak orang bersedih.

Kabarnya ia tak mewariskan kekayaan materi pada keluarganya, kecuali kekayaan pengalaman perjuangan dan idealisme.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved