Jangan Lupa Gerhana Bulan Merah Darah pada 31 Januari 2018, Terjadi 150 Tahun Lalu
"Pada saat itu, bulan tampak merah darah. Gerhana seperti ini terakhir kali terjadi sekitar 150 tahun silam,"
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Muzakkir
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Masyarakat Indonesia, termasuk Jambi, sebentar lagi anak melihat fenomena langka di langit, yaitu supermoon.
Supermoon juga kerap disebut gerhana bulan atau blood moon.
"Pada saat itu, bulan tampak merah darah. Gerhana seperti ini terakhir kali terjadi sekitar 150 tahun silam," kata Nurangesti Widyastuti, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Sultan Thaha Jambi.
BMKG memperkirakan fenomena yang ratusan tahun sekali itu terjadi pada 31 Januari 2018.
Gerhana bulan total itu bisa dilihat di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari pukul 07.49 wib hingga 23.00 wib lewat, dan ini bisa dinikmati dengan mata telanjang.
"Gerhana dimulai pada pukul 17.49 wib, lalu gerhana total pukul 19.51,4 wib,kemudian puncak gerhana pada pukul 20.29,8 wib, berakhir pada pikil 21.08,2 wib, serta gerhana senja berakhir pada pukul 23.09,9 wib ," jelasnya.
Bulan akan terlihat penuh dan lebih besar dan terang dari biasanya. Saat itu, jarak antara bulan dengan bumi cukup dekat itu. Itu sekira 10 persen atau kurang dari jarak lintasnya dengan bumi.
BACA Curahan Hati Diana Anggraeni Si Satpam Cantik yang Pernah Daftar Jadi Polwan
Widya menjelaskan dampak dari gerhana bulan, biasanya air laut akan naik dan terjadi pasan. Namun, jika bulan tertutup dari gerhana berarti pasang tidak terlalu tinggi sehingga keadaan aman-aman saja.
Oleh karena itu, dampak dari gerhana bulan ini tidak perlu terlalu ditakuti, karena tidak ada dampak yang membahayakan dan ini merupakan peristiwa alam yang bisa dihitung jadi jangan khawatir.
"Selain terjadi 31 Januari 2018, gerhana bulan total juga akan terjadi pada 28 Juli 2018 dan bisa dilihat di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.
BACA Sebelum Meninggal Perempuan Muda Ini Sempat Tulis Pesan, Ini Wasiatnya
