Wakapolri Buka Suara Terkait Penembakan Fernando Wowor Pengawal Prabowo Oleh Anggota Brimob

Imbas penembakan tersebut, korban tewas karena peluru bersarang di dadanya. Polri terus melakukan investigasi

Editor: bandot
Kolase/Tribun Style
Briptu AR, Prabowo, dan Fernando Wowor 

TRIBUNJAMBI.COM - Polri menyebut penembakan yang dilakukan anggotanya, Briptu AR, terhadap kader Gerindra, F, karena alasan membela diri.

"Dia dikeroyok, kan. Ya membela diri," ujar Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin ketika ditemui di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Imbas penembakan tersebut, korban F tewas lantaran peluru yang bersarang di dadanya.

Saat ini, Polri terus melakukan investigasi atas kasus penembakan tersebut.

Jika terbukti bersalah, Briptu AR akan dikenai pidana.

"Tapi dilihat penyelidikannya, enggak bisa disimpulkan dulu. Statusnya dalam investigasi," kata Syafruddin.

Baca: Briptu AR, Penembak Fernando Wowor, Luka Parah di Wajah Terutama Bagian Ini

Sementara itu, Komandan Korps Brimob Polri Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi enggan berkomentar soal penembakan yang melibatkan anak buahnya.

Mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu berdalih menunggu hasil penyelidikan kasus tersebut.

"Saya belum boleh komentar apa-apa. Saya masih nunggu penyelidikan," kata Rudy.

Saat ditanya penggunaan senjata oleh Briptu AR yang di luar jam tugas, Rudy lagi-lagi enggan berkomentar lebih jauh.

"Tergantung tugas dan fungsinya anggota. Jadi saya belum bisa ngomong," kata dia.

Insiden penembakan itu terjadi ketika korban bersama rekan-rekannya terlibat keributan dengan AR di area parkir Lips Club Bogor, Sabtu dini hari.

Baca: 5 Fakta Fernando Wowor, Inilah Kelebihannya Hingga Bisa Jadi Pengawal Prabowo Subianto

Informasi yang didapat, keributan antara keduanya dipicu persoalan saling tidak mau mengalah saat berada di lokasi parkir diskotek itu.

Saat itu, korban yang mengendarai mobil hendak masuk ke dalam untuk memarkirkan kendaraannya. Kemudian, pada saat bersamaan, muncul AR bersama seorang teman perempuannya yang ingin keluar dari area parkir.

Karena sama-sama tidak mau mengalah, mereka terlibat cekcok mulut. Korban bersama sejumlah temannya yang turun dari dalam mobil langsung menghampiri AR.

Merasa terdesak, AR pun mengeluarkan senjata api. Terjadi saling rebutan senjata di antara mereka.

Kemudian, terdengar suara letusan senjata api yang mengenai dada korban. Melihat korban terluka, teman-teman yang lainnya langsung mengeroyok AR.

Bekas Ajudan Komandan Brimob

Polri membenarkan anggota Brimob, Briptu AR (27) yang menembak kader Partai Gerindra, Fernando Alan Joshua Wowor (26) di klub malam di Bogor, Jawa Barat, Sabtu lalu pernah menjadi ajudan Inspektur Jenderal Polisi Murad Ismail saat menjabat Komandan Korps Brimob (Dankorbrimob) Polri.

Hal itu disampaikan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/1/2018).

"Saya enggak tahu sekarang, dulu iya ajudan. Pada saat Murad jadi Kakor (Dankorbrimob)," ungkap Setyo.

Menurutnya, tewasnya Fernando Wowor yang diduga ditembak oleh anggota Brimob ini tidak ada kaitan dengan institusi Polri maupun kegiatan politik yang saat ini tengah dijalani oleh Murod Ismail.

Saat ini, Polda Jawa Barat dan Polres Kota Bogor masih menyelidiki kasus penembakan ini.

Saat ini, Murad merupakan calon Gubernur Maluku yang tengah mengikuti rangkaian Pilkada 2018.

"Jangan dibawa-dibawa. Ini murni kejadian biasa," kata dia.

Fernando Wowor tewas dengan luka tembakan di dada diduga dari peluru pistol milik Briptu AR di area parkir Club lips, Jalan Sukasari I, Kota Bogor, pada Sabtu dini hari, 20 Januari 2018.

Saat ini, kepolisian tengah menyelidiki kasus ini, termasuk ada atau tidaknya kesengajaan dari Briptu AR melepaskan tembakan kepada mahasiswa asal Toohon, Fernando Wowor.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden penembakan itu terjadi ketika Fernando bersama tiga temannya yang baru datang hendak memarkirkan mobilnya.

http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/diskotek-lipss-jalan-sukasari-bogor-timur_20180122_115031.jpg
Diskotek Lipss, Jalan Sukasari, Bogor Timur, Kota Bogor. TRIBUNNEWSBOGOR.COM/MOHAMAD AFKAR SARVIKA (Tribunnewsbogor.com/Mohamad Afkar Sarvika)

Pada saat bersamaan, Briptu AR yang membonceng seorang wanita dengan motornya ingin keluar dari area parkir.

Belakangan, wanita itu dikabarkan merupakan calon istri Briptu AR.

Cekcok mulut tak terhindarkan karena keduanya tidak mau mengalah.

Selanjutnya, Fernando bersama temannya turun dari dalam mobil dan menghampiri Briptu AR.

Tiba-tiba, Briptu AR yang merasa terdesak mengeluarkan senjata api.

Keduanya saling berebut senjata api hingga akhirnya terdengar suara letusan.

Ternyata, sebutir peluru bersarang di dada Fernando.

Teman-teman Fernando mengeroyok Briptu AR setelah mengetahui rekannya itu tertembak.

Wanita yang bersama Briptu AR juga mendapat pemukulan.

Setyo belum bisa menginformasikan kronologi kejadian sebagaimana hasil penyelidikan sementara kepolisian.

Menurutnya, hal itu menjadi bagian materi penyelidikan.

"Pertama, tentunya kita melihat kronologis yang sejelas-jelasnya, bukan kronologis versi A dan versi B. Itu yang pertama. Sehingga nanti bisa jelas siapa, berbuat apa, siapa bertanggung jawab, siapa yang memulai atau memicu itu harus dilihat dulu," kata Setyo.

Dari informasi yang dihimpun, diketahui Briptu AR merupakan anggota Brimob Semarang.

Namun, saat ini dia tengah ditugaskan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Setyo menolak menjelaskan tujuan dan ada tidaknya surat tugas atas keberadaan Briptu AR berada di area klub malam Lips, Kota Bogor, pada saat itu.

Ia juga belum bisa menjawab ada atau tidaknya izin atas penggunaan senjata api tersebut.

"Saya akan cek ke Brimob. Tentunya kalau dia membawa harus ada surat keterangan atau izin membawa," ujarnya.

"(SOP-nya) tergantung penugasan. Kalau dia penugasan dalam rangka operasi, dia bawa senjata panjang, biasanya dikembalikan ke gudang," imbuhnya.

Setyo belum bisa memastikan wanita yang bersama Briptu AR pada saat kejadian merupakan tunangan atau calon istrinya.

"Nah ini masih simpang siur. Ada yang bilang begitu. Ada yang mengatakan calon istrinya naik mobil sendiri. Dia bonceng sama adiknya,"ujar Setyo.

Hingga saat ini, Briptu AR masih dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia mengalami luka memar, patah tulang dan gegar otak. (Tribun Network/abdul qodir/wly)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved