Jalur Sungai Kambang Dibuka Kembali untuk Dua Arah, Pelaku Usaha akan Lakukan Pembenahan
Masyarakat Kota Jambi dapat melintasi rute tersebut dari dua arah. Kebijakan itu diberlakukan mulai Senin (22/1).
TRIBUNJAMBI.COM - Setelah tiga tahun diberlakukan jalan satu arah, kini masyarakat yang menggunakan jalan Sungai Kambang dapat melintasi dua arah kembali.
Masyarakat Kota Jambi dapat melintasi rute tersebut dari dua arah. Kebijakan itu diberlakukan mulai Senin (22/1/2018).
Masyarakat dapat melintas dari Jalan Kol Amir Hamzah dari Masjid Nurdin Hasanah menuju Kompi C Yon 142/Kstaria Jaya (KJ) Sungai Kambang.
Pantauan pada hari pertama, sistem dua arah, kondisi jalan terlihat ramai lancar.
"Ini atas dasar beberapa pertimbangan dan kajian yang sudah matang bersama dengan forum lalu lintas," kata Shaleh Ridho, Kepala Dinas Perhubungan Kota Jambi
Satu di antara pertimbangannya, kata dia, pemerintah telah melebarkan jalan tersebut, sehingga kondisi jalan sudah lebar. "Untuk sementara nanti tetap akan dibantu pengaturannya oleh petugas," ujarnya.
BACA Sistem Gaji PNS Berubah Drastis pada 2018, Tertinggi Bisa Belasan Juta, Anda Harus Tahu
Shaleh mengatakan selain pertimbangan itu, pihaknya juga mempertimbangkan beberapa unit usaha yang berada di sepanjang jalan.
Menurutnya titik kemacetan di sepanjang jalan tersebut terjadi di Rumah Sakit Kambang dan Sekolah Al Azhar.
"Kami sudah memanggil kedua jenis usaha tersebut dan mereka sepakat untuk melakukan beberapa pembenahan," katanya.
Untuk sekolah Al Azhar, pihak manajemen menyanggupi untuk menambah petugas. Sementara untuk Rumah Sakit Kambang, pihak manajemen saat ini tengah membangun basement untuk lahan parkir, sehingga diharapkan tidak ada lagi kendaraan yang ter parkir di luar pagar rumah sakit.
"Ini masih dalam kajian dan tahap evaluasi. Jika nanti dirasa kurang cocok, maka akan ada rekayasa lain seperti pemberlakuan one way di jam-jam tertentu dan lainnya," ujarnya.
Kepala Bidang Operasional Dishub Kota Jambi, Indra Alamsyah, mengatakan pembukaan jalur dua arah tersebut itu berdasarkan hasil kesepakatan Forum Lalu Lintas Provinsi Jambi. Dari hasil rapat, disetujui bahwa jalur satu arah dirubah menjadi dua arah.
“Tadinya di sini satu arah, sekarang kembali menjadi dua arah. Kita sudah melakukan sosialisasi sekitar dua minggu yang lalu. Masyarakat sudah bisa menggunakan jalur dua arah disini," ujarnya.
Menurut Indra, Dishub kota Jambi bekerjasama Satlantas Polresta Jambi akan terus melakukan evaluasi pembukaan dua jalur tersebut. Jika ada kekurangan, maka akan terus dievaluasi.
“Kita terus melakukan pantauan dalam tiga hari ini. Dan untuk satu minggu kedepan akan terus kita evaluasi. Jika ada kekurangan akan terus kita perbaiki,” ujarnya.
Itu berdasarkan permintaan dari masyarakat untuk membuka akses dua jalur. Dari laporan warge tersebut, kemudian dibawa ke forum.
"Banyaknya permintaan dari masyarakat agar mereka bisa mencari akses yang lebih cepat jika kawasan tersebut dibuka dua jalur. Hal tersebut dibawa ke forum dan ternyata disetujui oleh forum lalu lintas untuk dievaluasi agar bisa dibuka kembali. Dan ternyata Pak Walikota juga setuju. Namun ke depannya kita akan terus melakukan evaluasi," kata Indra.
Dia mengimbau masyarakat berhati-hati terutama untuk zona sekolah.
“Kita minta masyarakat agar lebih berhati-hati terutama di jam sibuk pulang kantor dan pulang sekolah. Di kawasan inikan biasanya macet itu terjadi hanya karena saat jam masuk dan pulang sekolah,” ujarnya.
Dia juga meminta peran aktif dari pihak sekolah agar tidak terjadi macet di kawasan tersebut. Caranya dengan mensosialisasikan kepada wali murid agar tidak parkir di area tersebut. “Untuk wali murid jangan parkir di badan jalan, cukup datang, antar dan jemput sehingga tidak terjadi macet karena ada 2 sekolah di kawasan ini,” kata Indra.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, mengatakan kebijakan itu atas kesepakatan rapat Forum Lalu Lintas. Banyak permintaan pelaku pelaku usaha yang anda di sepanjang jalan tersebut.
"Sebenarnya titik kemacetan terparah ada di sekolah," katanya.
Dia mengaatkan akan ada formulasi agar di sekolah tersebut tidak lagi macet. Kata Fasha, kebiasan masyarakat mengantar anak sekolah sampai ke hadapan pintu kelas.
"Nah, ke depan tidak diperbolehkan lagi para orang tua siswa mengantar sampai kelas, hanya sampai pintu gerbang saja, sehingga tidak perlu memarkirkan kendaraan di sekolah. Nanti satpam sekolah bisa dilatih untuk menjemput anak-anak yang di antar oleh orang tuanya," ujarnya.
Fasha mengatakan juga belum berencana akan memasang median jalan di ruas jalan tersebut. Hal itu karena kondisi jalan tersebut belum layak jika dipasang median jalan. Sementara untuk trotoar menurutnya masih ada warga yang belum mau melepaskan tanahnya untuk dibangun trotoar.
"Jadi, untuk sementara, kami biarkan dulu jalur dua arah, nanti akan kami evaluasi lagi. Untuk sementara ini belum ada kemacetan," tuturnya. (adv)
BACA KRL Bergoyang, Karyawan Berhamburan, Gempa Getarkan Jakarta Satu Menit