Mulai Sekarang Larang Anak Duduk Bersila Membentuk Huruf 'W' Seperti di Gambar, Ini Bahayanya!
Tak jarang orang tua atau Anda menjumpai seorang anak duduk bersila membentuk huruf W.Jika menemukan ini waspadalah!
TRIBUNJAMBI.COM - Tak jarang orang tua atau Anda menjumpai seorang anak duduk bersila membentuk huruf W.
Bahkan, anak-anak tersebut sanggup duduk bersila seperti itu hingga berjam-jam karena sedang bermain.
Jika menemukan hal seperti itu terhadap anak Anda, waspadalah!
Masalahnya, duduk semacam itu banyak kurang dipahami karena memiliki dampak buruk atau negatif.
Seperti dilansir Eye Opening Info, duduk seperti ini dapat menyebabkan rotasi pinggul dalam dan predisposisi.
Tak hanya itu, posisi duduk tersebut juga bisa memicu masalah ortopedi yang serius.
Baca: Astaga! Leukimia, Gadis Ini Butuh Transplantasi Sumsum Tulang dari Ayahnya. Namun Ayahnya Menolak
Terlebih lagi, posisi ini juga menyebabkan deformasi otot dan kontraksi, serta pertumbuhan tulang yang tidak benar.
Bahkan, setiap ortopedi profesional akan memperingatkan Anda untuk tidak membiarkan anak-anak Anda untuk duduk seperti ini.
Dalam posisi ini, efek gravitasi melebihi pusat gravitasi tubuh dasar.
Alhasil, otot-otot tubuh tidak dapat mempertahankan keseimbangan tubuh secara normal.
Cara termudah untuk mencegah komplikasi adalah untuk mencegah duduk dalam posisi ini menjadi kebiasaan.
Karena itu, jangan biarkan anak-anak Anda untuk duduk dalam posisi ini.
Baca: Merasa Gatal dan Sakit Pada Telinga, Pria ini Terkejut saat Dokter Septrotkan Air ke Dalamnya
Tetapi mencoba dan memotivasi mereka untuk duduk dengan posisi kaki lurus (selonjor) atau mungkin saling silang (bersila).
Buah Kuatkan Tulang
Tak hanya susu dan keju, beberapa buah dan sayur didapati memiliki kalsium yang tak kalah baiknya.
Dan sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports ini akan menambah daftar buah yang dapat Anda konsumsi untuk memperkuat tulang, terlebih bagi Anda yang kerap terpapar radiasi tinggi.
Periset dari Texas A & M University melakukan percobaan pada tikus dan memberikan empat jenis perawatan, yaitu campuran antioksidan, asam dihidrolipoat (asam yang memiliki sifat antioksidan), ibuprofen, atau bubuk yang terbuat dari plum.
Kemudian, mereka mengekspos tikus tersebut ke radiasi pengion dan membandingkan hasilnya.
Dari berbagai jenis perawatan, asupan plum kering didapati paling efektif untuk mencegah kerusakan tulang akibat radiasi pada tikus.
Bahkan tikus yang tidak terkena radiasi namun telah mengonsumsi plum menunjukkan tulang yang lebih kuat sebesar 20 persen, kata periset.
Meskipun belum diketahui pasti kaitan yang sesungguhnya, para periset berspekulasi bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh campuran polifenol buah, yang memiliki tingkat antioksidan dan anti-inflamasi yang tinggi.
Temuan ini bisa sangat bermanfaat bagi mereka yang selalu terpapar radiasi, seperti pengobatan radioterapi atau astronot.
Namun, tidak ada ruginya untuk menambahkan plum kering dalam makanan sehari-hari, kata Nancy Turner, peneliti utama studi.
Sebelumnya, plum lebih populer sebagai obat pencahar alami. Namun kini, plum juga didapati memiliki kekuatan super lainnya.
"Banyak orang memiliki konotasi negatif akan plum karena kinerja pencahar," kata Turner.
"Sebab belum banyak yang menyadari bahwa plum bukan hanya buah yang segar, namun juga memiliki banyak manfaat kesehatan."
Untuk kesehatan tulang yang lebih baik, Turner merekomendasikan untuk mengonsumsi kira-kira 2-4 buah plum kering yang dimakan secara bertahap sepanjang hari.