Advent Bangun Pernah Dikeroyok 30 Pelaut, Begini Nasib Preman yang Menghajarnya 4 Tahun Kemudian

Bersama Barry Prima, Advent Bangun bisa dibilang sang masternya aktor laga pada dekade 80 an hingga 90 an.

Editor: bandot
Advent Bangun 

Sesuatu yang membanggakan, bukan? Padahal, pada awalnya ia menggeluti karate karena dendam.

Hal itu bermula ketika pada tahun 1968, anak kedelapan dari delapan saudara itu menginjakkan kakinya di pelabuhan Tanjung Priok berdua bersama seorang kakak perempuannya.

Asal tahu saja, pada tahun-tahun itu Tanjung Priok sedang rawan-rawannya.

Terbukti, 30 orang pelaut langsung saja menggoda kakaknya yang membuat darah Advent mendidih.

Ia marah. Tapi apa yang bisa dilakukannya menghadapi 30 pelaut-pelaut yang beringas? Tentu saja dia babak belur!

Untungnya sang kakak tidak diganggu.

Namun dari situlah timbul dendam.

Advent bertekad tidak akan membiarkan orang lain menggoda orang lain di hadapannya.

Ia siap membela siapa pun yang lemah (terutama perempuan) yang mendapat gangguan seperti yang dialami kakaknya.

Tetapi dendam itu cuma bercokol sebentar di dadanya.

Sebab tahun 1972 perasaan itu hilang sama sekali.

Empat orang muridnya, yang kemudian mengaku merupakan orang-orang yang juga ikut ngeroyoknya di Tanjung Priok dulu, dimaafkannya.

Tak ada lagi dendam.

Yang ada adalah keinginan, berprestasi di tingkat dunia.

Dan berhasil! Advent masuk lima besar karateka kelas dunia pada World Games di Santa Clara, Amerika Serikat, tahun 1981.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved