Lagu Jawa 'Lingsir Wingi' Bikin Merinding, Pemanggil Kuntilanak? Warganet Ini Berani Ungkap Faktanya

Tembang berbahasa Jawa ini menjadi populer setelah pernah muncul dalam film horor tanah air.

Editor: bandot
TRIBUNJOGJA
Lingsir wengi 

TRIBUNJAMBI.COM - Pernah dengar lagu 'Lingsir Wengi'?

Tembang berbahasa Jawa ini menjadi populer setelah pernah muncul dalam film horor tanah air.

Mendengar nada dan lirik lagunya beberapa orang langsung merinding ketakutan.

Tapi tahukah Anda arti sebenarnya dari lagu Lingsir Wengi tersebut?

Saat ini, orang sering mengaku merinding bila mendengar lagu 'Lingsir Wengi'.

Baca: Sekelompok Anak Ini Nekat Kejar Kuntilanak, Tanpa Takut Rekam Pakai Ponsel

Kesan seram lagu itu mulai muncul, setelah rilisnya film 'Kuntilanak', pada tahun 2006 silam.

Lagu Lingsir Wengi menjadi soundtrack film tersebut.

Sekelompok bocah mengejar sosok putih yang diduga kuntilanak
Sekelompok bocah mengejar sosok putih yang diduga kuntilanak (Facebook/Maz Dyan Ae)

Sejak saat itu, muncul anggapan bahwa 'Lingsir Wengi' adalah lagu pemanggil hantu.

Padahal sejatinya, lagu yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga itu bukan untuk memanggil mereka yang tak terlihat.

Baca: 5 Lagu yang Dianggap Bisa Mengundang Hantu, No 4 Sering Dinyanyikan Banyak Orang

Seperti TribunJogja.com kutip dari sejumlah sumber, lagu 'Lingsir Wengi' yang sebenarnya, menceritakan tentang seseorang yang sedang jatuh cinta.

Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga ()

Namun, lagu tersebut memang memiliki banyak versi.

Baca: Ihh Seram! Diduga Kepala Kuntilanak Dalam Toples Beredar

Warganet bernama Dokter Kung Top pun mengungkapkan alasan lebih detail mengapa 'Lingsir Wengi' bukanlah pemanggil hantu.

Di grup Kerabat Keliling Jogja, Kung Top menjelaskan bahwa 'Lingsir Wengi' versi yang banyak beredar saat ini bukanlah tembang Jawa, melainkan lagu yang menggunakan bahasa Jawa.

Tembang Jawa ungkapnya, ada aturan tersendiri, mulai dari Mijil hingga Pucung.

Laras dasarnya menggunakan slendro dan pelok.

Baca: SERAM!-Tidur di Ruang Tunggu di Rumah Sakit di Bandung, Ia Lihat Perempuan Tersenyum. Lalu. . .

Laras itu pun tambah Kung Top, masih dibagi menjadi beberapa kunci (patet).

Sedangkan lagu 'Lingsir Wengi' yang beredar saat ini, tidak sesuai dengan aturan tersebut.

Saat berita ini ditulis, Rabu (17/1/2018), TribunJogja.com belum berhasil mengkonfirmasi Dokter Kung Top.

Namun begini penjelasannya di grup Kerabat Keliling Jogja.

"Banyak yanh inbox menanyakan 'Tembag Lingsir wengi' ...hedeeehh...!

Sak jeg jumblek ..aku dolanan gamelan dari kecil sampai sekarang, sama sekali belum pernah dengar ada tembang Lingsir Wengi yang katanya bisa mengundang hantu.

Saya kasih tahu yo lee, kang, mbak ,mas, pak, bu , mbahh..!

Tembang Jawa itu ada patokannya!, ada aturannya!

Tidak cuma asal! Yang dijadikan aturan yaitu tembang Ageng pangriptaning poro wali duk ing uni.

Dari Mijil sampai Pucung...laras dasarnya slendro sama pelok.

Laras slendro di bagi 3 patet ( kunci ), patet enem, songo karo menyuro, kalau pelok dibagi 2, barang karo bem.

Kalau yang pada ribut tembang Lingsir Wengi itu cuma bowo lagu langgam.

Lingsir Wengi
Lingsir Wengi ()

Memang ada yang syairnya 'Lingsir wengi datan biso nendro..dst..dst' tapi karena yang melagukan ngawur dasarnya enggak paham laras gamelan, nadanya jadi minir.

eeee...malah kondang buat sound trex filem horor Indonesia..wkwkwk..

Jadi kalau ada yang bertanya lagi! Itu bukan tembang Jawa, ming bowo....nganggo boso Jowo...karangan zaman sekarang saja..hhh.....katanya kalau ada tembang Lingsir Wengi demit demit pada ke luar, ngundang kuntilanak.

Intinya enggak ada tembang kok bikin setan datang..hhh nggak usah diundang demit sudah datang sendiri."

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved