Hendak Lakukan Indoktrinasi dan Pelatihan Militer, Al Shabab Paksa Warga Serahkan Anak-anak Mereka

Sebuah laporan baru mengatakan militan Somalia, al-Shabab memaksa masyarakat pedesaan untuk menyerahkan anak-anak

Penulis: Rika Apriyanti | Editor: rida
Kompas.com
Perempuan Somalia adalah yang paling menderita oleh milisi al Shabab. 

Namun para militan berhasil menghalangi dan menghukum mereka.

"Mereka mencambuk anak laki-laki berusia 7 tahun yang mencoba melarikan diri," gurunya memberi tahu HRW.

HRW mengatakan ratusan anak telah terpengaruh.

Di satu desa saja, al-Shabab menculik setidaknya 50 anak laki-laki dan perempuan dari dua sekolah di dekat kota Burhakaba dan membawa mereka ke Bulo Fulay dimana kelompok militan tersebut menjalankan sekolah dan fasilitas pelatihan utama.

Kampanye tersebut telah mendorong ratusan anak untuk melarikan diri dari wilayah yang dikuasai Al-Shabab.

"Satu-satunya pilihan satu komunitas untuk melindungi anak-anak mereka dari perekrutan adalah mengirim mereka ke kota-kota yang dikuasai pemerintah," kata Bader.

Ini bukan kali pertama al-Shabab dituduh merekrut anak-anak.

"Kami telah melihat di masa lalu anak-anak yang sangat muda dikirim ke garis depan, beberapa anak berumur 9 tahun, sangat banyak digunakan sebagai makanan meriam, tepat di garis depan selama pertempuran di Mogadishu 2010 dan 2011 dan lebih baru ini serangan besar-besaran di Puntland pada 2016, "kata Bader.

Rencana jangka panjang Al-Shabab, kata Bader, adalah untuk melatih setidaknya beberapa dari mereka sebagai pejuang.

"Apa yang tampaknya menjadi bagian dari kampanye ini adalah membuat anak-anak ini pergi ke madrasah yang dikelola al-Shabab, mengendalikan madrasah mereka, untuk memasukkan mereka melalui sistem pendidikan mereka," katanya.

"Dalam beberapa kasus, ada hubungan anak-anak yang tumbuh di sekolah-sekolah ini dan kemudian dikirim ke pelatihan militer.Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak mendapat campuran indoktrinasi dan pelatihan militer dasar," tambahnya.

(Tribunnews/ Rika Apriyanti)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved