Usai Oplas, Wanita Ini Kehilangan Puting dan Mati Rasa, Fakta Tentang Dokternya Menyakitkan
Operasi plastik saat ini sedang naik daun di seluruh dunia. Namun meski begitu, jangan berfikir jika jika operasi plastik
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI.COM - Operasi plastik saat ini sedang naik daun di seluruh dunia.
Namun meski begitu, jangan berfikir jika jika operasi plastik tidak beresiko.
Seperti yang dialami seorang wanita di China ini.
Dilangsir dari The Coverage, dia merasa terjebak setelah menyadari jika dokter yang mengoperasinya untuk pembesaran payudara bukanlah ahli kecantikan melainkan seorang dokter gigi.

Insiden ini terjadi dua tahun lalu, dan dialami oleh Lee.
Dikatakan Nanyang, Lee menjalani operasi pembesaran payudara dengan biaya 60.000 Yuan atau sekitar Rp 124 juta di sebuah klinik bedah plastik di Huangzhou, China.
Baca: Bocah 2 Tahun Dipukuli Ayah Tiri Sampai Tewas, Tubuhnya Penuh Luka
Operasi sendiri berjalan mulus, hanya saja beberapa hari setelah operasi, luka bekas operasi Lee mulai mengeluarkan nanah dan putingnya menghitam.
Karena khawatir dengan kondisinya, Lee kembali ke dokter bedah untuk memeriksakan kondisinya dan mengetahui apakah reaksi itu normal.

"Anda harus menunggu sampai kulit itu mati, dan payudara anda akan menjadi mulus dan tanpa cela,' kata ahli bedah itu.
Lee mempercayai apa kata ahli bedah itu, dan dia menunggu sampai Januari 2017, namun kondisinya memburuk.
Baca: Salah Belok dan Tersesat, Pria Ini Mati Membeku saat Liburan
Kali ini dokter bedah itu juga takut dengan kondisi Lee dan menyarankan ke rumah sakit.
Setelah diperiksa di rumah sakit, dokter memberi tahu Lee jika puting dan jaringan areolae sudah mati.

Baca: Diduga Bupati yang Juga Mantan Anggota MPR Mesum dengan Wanita Seksi, Foto-fotonya Tersebar
Mereka harus melakukan operasi segera untuk mengeluarkan sel-sel mati dan menyelamatkan payudara dan implan.
Setelah operasi, Lee tak lagi memiliki areola dan putingnya cacat permanen, dan yang lebih parah, payudara Lee tidak lagi sensitif dan mati rasa.
Wanita 33 tahun yang masih lajang ini sangat terpukul dengan kondisi ini, dia takut kondisi ini akan membuatnya tak bisa lagi terangsang.
Baca: Duduk di Sebelah Pasutri, Saat Mendarat Perempuan Ini Menangis, Kancingnya Terbuka
Lee juga menemukan fakta jika dokter yang melakukan operasi pembesaran payudaranya bukanlah dokter ahli bedah, melainkan dokter gigi spesialis rongga mulut.
Lee berhasil menggugat ahli bedah palsu ini, namun hukuman yang dijatuhkan terlalu ringan.
Baca: Ingin Kuat di Ranjang? Tak Perlu Obat Kuat, 5 Gerakan Olahraga Ini Bikin Pria Lebih Prima
Dokter gigi itu hanya didenda 3.000 Yuan atau sekitar Rp 6 jutaan tanpa pidana penjara.
Kecewa degan putusan ini, Lee mengajukan permohonan ke pengadilan untuk meminta 30.000 yuan sekitar Rp 62 juta kepada klinik itu, sebagai kompensasi operasi keduanya di rumah sakit.