Lagu 'Jaran Goyang' yang Melambungkan Nella Kharisma, Ternyata Mantra yang Diubah

"Apa salah dan dosaku, sayang. Cinta suciku kau buang-buang. Lihat jurus yang kan kuberikan. Jaran goyang, jaran goyang."

Editor: Suci Rahayu PK
Lagu Jaran Goyang menjadi lagu terhits 

Baca: Ingat Pelakor SMA yang Rebut Suami Orang? Sang Istri Dapat Rejeki Tak Terduga

"Nggak perlu waktu lama, kalau sudah dirapalkan bisa langsung jatuh cinta," katanya sambil tersenyum.

Ia juga menjelaskan nama Jaran Goyang diambil dari perilaku kuda yang sulit dijinakkan, tetapi jika sudah jinak maka kuda sangat mudah dikendalikan.

Baca: Kronologis Penangkapan Jennifer Dunn, Dua Kali Pesan Sabu Lewat WhatsApp

"Sama dengan perasaan cinta. Awalnya susah dikendalikan tapi kalau sudah jatuh cinta bisa bisa semua baju miliknya di bawa pulang ke rumah pasangannya seperti orang gila dan memang korban dalam kutip terbanyak adalah perempuan walaupun tidak menutup kemungkinan laki-laki juga bisa terkena santet Jaran Goyang," jelas Hasnan.

Ia menambahkan masyarakat Banyuwangi, khususnya Using, sangat terbuka dan tidak menutup diri. Budaya yang masuk akan diserap dan dikawinkan dengan budaya asli sehingga melahirkan budaya baru.

Baca: Ngilu Lihatnya! Ingin Hidung Mancung, Wanita Ini Malah Alami Hal Ini Setelah Oplas Murah

Dengan berjalannya waktu, terinspirasi dari santet Jaran Goyang, maka terciptalah tari Jaran Goyang.

Beberapa waktu lalu, seniman tari Banyuwangi Slamet Menur (75) menjelaskan kepada Kompas.com bahwa Jaran Goyang pertama kali ditarikan pada 1966 oleh penari yang bernama Darji dan Parmi dari Lembaga Kesenian Nasional (LKN) milik Partai Nasional Indonesia yang saat itu ada di wilayah Kecamatan Genteng, Banyuwangi.

Baca: Miliki Alat Kelamin Terpanjang, Pria Ini Menolak Dikurangi karena Ingin Bekerja di Industri Ini

Berbeda dengan tari Jaran Goyang saat ini yang ditarikan oleh dua orang yaitu laki-laki dan perempuan, pada masa itu Tari Jaran Goyang dibawakan banyak orang walaupun ada dua penari utama.

"Tari Jaran Goyang adalah tari pergaulan yang menceritakan seorang pria yang mencintai seorang gadis, namun di tolak. Akhirnya sang pria merapalkan mantra jaran Goyang lalu melempar bunga kepada sang gadis hingga dia jatuh cinta dan tergila-gila pada sang pria," cerita Slamet Menur.

Menurut Slamet, tari tersebut muncul dari fenomena mantra Jaran Goyang yang tumbuh subur di kalangan masyarakat Suku Using saat itu.

 Baca: Salmafina Ketahuan Unggah Foto Pria Ini, Pengganti Taqy Malik Kah? Sidang Cerai Kan Belum Kelar

Hingga saat ini, mantra Jaran Goyang yang menjadi bagian dari sastra lisan masih memiliki fungsi sosial di lingkungan masyarakat Banyuwangi khususnya Suku Using.

Termasuk juga tari Jaran Goyang yang masih sering ditampilkan di pementasan kesenian di Kabupaten Banyuwangi.

Terima kasih, Nella Kharisma yang berperan besar dalam memperkenalkan istilah "Jaran Goyang" pada masyarakat Indonesia!

(Kotributor Kompas.com Ira Rachmawati)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved