Pria ini Temukan Peti Misterius Saat Bersihkan Loteng Rumah Kakeknya, Pas Dibuka Isinya Tak Disangka

Banyak orang telah menemukan segala macam hal menakjubkan yang tersembunyi di loteng atau ruang bawah tanah di rumah mereka.

Editor: Fifi Suryani

TRIBUNJAMBI.COM - Banyak orang telah menemukan segala macam hal menakjubkan yang tersembunyi di loteng atau ruang bawah tanah di rumah mereka.

Mau itu benda berharga atau bukan, hak tersebut jelas adalah sesuatu yang sangat istimewa dan mengesankan.

Perasaan seperti baru saja menemukan sebuah harta karun pun juga sering  muncul setiap kali penemuan ini terjadi.

Bahkan tidak jarang, benda yang ditemukan pun ternyata menyimpan misteri yang usianya sampai berabad-abad lamanya

Hal iniah yang turut dirasakan seorang pemuda saat menemukan sebuah peti misterius di loteng rumah kakeknya.

Baca: Seorang Suami Tega Mengunci Kedua Istrinya di Dalam Mobil Lalu Membakarnya, Alasannya Bikin Miris

Apa yang ada di dalamnya bahkan merupakan sebuah hal yang sama sekali tidak diduganya sebelumnya.

Pada suatu hari saat sedang turun hujan, pemuda bernama  John ini sedang berada di loteng kakeknya.

Saat itu ia sedang membantu orang tuanya membersihkan beberapa sampah ditempat tersebut.

Barang-barang yang biasanya Anda temukan di loteng mungkin foto atau buku tua.

Namun untuk kasus John, yang ditemukannya justru adalah sebuah  kotak kayu aneh dengan simbol medis di atasnya.

Karena merasa penasaran, John pun memutuskan untuk memeriksa isi dari kotak tersebut

John pun penasaran darimana asalnya kotak tersebut.

KOTAK

Setelah mencari tahu,kakek John ternyata pernah ikut bertempur dalam Perang Pasifik selama Perang Dunia II.

Dia mungkin membawa beberapa barang antik saat pulang kembali ke Amerika Serikat.

Ketika memeriksa isinya, John melihat huruf yang asing dan bukan Bahasa Inggris.

Bahkan huruf ini seperti dicetak dalam Bahasa Asia.

bahasa

Ternyata kotak ini milik seorang musuh yang merupakan tentara dari Jepang.

John mengenal bahasa Jepang sangat sedikit, jadi dia menggunakan Internet untuk membantunya menerjemahkan teks tersebut.

Dia mengetahui kalau teks tersebut mengatakan sesuatu tentang gas alam.

Tampaknya, kotak itu telah digunakan untuk persediaan medis selama perang.

perang

Melalui media sosial, John membagikan pengalamannya ini, yang langsung mendapat banyak perhatian.

Semua orang mulai menjelaskan dugaan mereka tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Termasuk seorang pereka ulang sejarah Perang Dunia II yang spesialisasinya adalah bidang kedokteran.

Netizen ini bahkan mengungkapkan bahwa kotak itu bertanggal Maret 1932, waktu jauh sebelum AS terlibat dalam perang tersebut.

netizen

Padahal Jepang pun tidak ikut berpartisipasi dalam Perang Dunia II sampai September 1940.

Sejarah yang terkenal saat itu, Amerika Serikat tidak bergabung dengan Sekutu sampai tanggal 7 Desember 1941, sampai ketika angkatan bersenjata Jepang membom Pearl Harbor di Hawaii.

perarl

Sedangkan untuk peti medis, peti itu adalah replika dari zaman Showa Jepang yang berlangsung dari tahun 1926 sampai 1989, ketika negara tersebut diperintah oleh Kaisar Hirohito.

Kotak itu adalah kotak peralatan lapangan pasukan yang dirancang untuk tahan air dan kedap udara.

Jadi jika ada benda didalamnya, maka seharusnya kondisi masih baik.

medis

Dan benar saja.

Ada beberapa kotak di dalam peti pasokan medis ini, yang tetap terorganisir dengan sempurna meski ditumpuk bersama.

Setiap botol dan kotak pil didalamnya diberi label dengan teks bahasa Jepang yang tidak bisa dipahami John.

bunda

Dengan rekomendasi yang John temukan di Internet, dia pikir sebaiknya ia melakukan tes terhadap obat-obatan tersebut.

John juga ingin  mencari tahu apakah obat didalam kotak tersebut beracun atau tidak.

racun

John pun mulai memeriksa dengan wadah kecil berisi cairan ungu yang berasal dari salah satu botol di dalam peti tersebut.

Ternyata isinya hanya menjadi air gula, karena mesin penerjemah juga mengungkapkan bahwa wadah tersebut bertuliskan kalimat “Cairan glukosa permen karet” dan dimaksudkan untuk meningkatkan gula darah.

obat

Sebagian besar botol lain dilapisan pertama kotak berisi sodium salicylate yang merupakan pereda rasa sakit sebelum diciptakannya aspirin.

Botol lain hanya mengandung kafein, yang tidak hanya digunakan untuk meningkatkan energi, tapi juga untuk mengurangi peradangan.

obat

Untung John berhenti di situ, karena kontainer berikutnya berisi bromisoval, senyawa Jepang non resep yang memiliki efek kuat pada sistem saraf.

Obat ini bukan hanya obat penenang, tapi terkadang malah bias menghipnotis.

Obat ini digunakan untuk mengobati kecemasan pada saat itu, bahkan mungkin untuk pilot yang melakukan kamikaze (bunuh diri).

diri

Botol lain ditulis dengan teks Latin yang bertuliskan “Liquor novocaini sterilisatus”, atau novocaine.

Bahan ampuh ini digunakan untuk operasi lapangan intensif seperti pelepasan peluru dan mungkin juga amputasi, dan persediaan lain juga.

juga

Ada juga lampu senter yang sangat berguna untuk petugas medis lapangan.

Tapi saat John menemukannya John harus menggunakan sarung tangan karena baterai bocor dari lampu senter tersebut sudah mengandung asam.

Ada juga karbon medis, masker, dan bahkan dua botol minyak tanah kecil di lapisan bawah peti.

senter

John kembali memakai sarung tangannya saat menyelidiki peralatan intravena yang ada di dalam kotak.

Benda itu tertutup karat, seperti tabung karet dan plunger.

Ada juga sebuah kotak kecil dalam campuran, yang berisi sesuatu yang mirip dengan adrenalin.

Kotak itu diberi label “Digitaminum” dan berisi obat yang disebut digitalis, yang diambil dari bunga Foxglove dan berasal dari tahun 1700-an.

Obat ini digunakan untuk mengobati aritmia, detak jantung yang tidak biasa, dan masalah jantung lainnya.

jantung

Perlahan, ketertarikan orang terhadap isi peti tersebut akhirnya mulai memudar.

Bahkan orang yang membantu John menerjemahkan label mulai jarang membantunya.

Meski begitu, John masih terus mengeksplorasi isinya.

Dan saat itulah dia menemukan sebuah catatan misterius di dalam kotak tersebut.

obat

 Catatan itu dalam bahasa Jepang, tapi jika diterjemahkan memiliki arti “Adrenalin, novokain, atropin.”

Jelas bahwa atropin berpotensi menyebabkan halusinasi yang mengerikan dan nyatanya masih ada di dalam kotak itu.

Mengapa sesuatu seperti itu ada di sana?

Semua menjadi semakin aneh begitu John menemukan beberapa bola-bola kaca kosong yang kecil.

Beberapa orang yang dikenal oleh John di Internet menduga bola-bola tersebut mungkin pernah digunakan untuk terapi bekam, praktik China yang melibatkan bola lampu panas untuk meningkatkan aliran darah dengan menggunakan isapan pada kulit.

john

John pun kembali melakukan beberapa penelitian.

Dirinya justru merasa kecewa karena mendapati bahwa peti medis itu sebenarnya tidak berharga sama sekali.

Obat lama yang kadaluarsa pada dasarnya adalah sampah.

Tapi ada sesuatu yang bisa diperhitungkan karena obat-obat itu semua masih berada di dalam wadah aslinya.

apapun

Apapun masalahnya terhadap obat-obatnya, peti itu sendiri adalah sebuah barang antik asli.

Lebih penting lagi, bahkan jika John tidak menghasilkan banyak uang dari peti dan isinya itu, pengalaman menemukannya memberinya wawasan baru yang menakjubkan tentang kehidupan yang pernah dimiliki kakeknya sendiri. (iin/rp)

kakek
kakek
kakek2
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved