Momen Kekalahan Militer Israel yang Kuat Takluk Dengan Hizbullah Pasukan Pembela Palestina
Pada Agustus 2006 berlangsung pertempuran sengit antara pasukan Israel dan para pejuang Hizbullah di Lebanon
Roket-roket Hizbullah pun makin banyak menghujani wilayah Isarel sehingga membuat pemerintah Isarel frustasi.
Pada bulan Juli-Agustus 2006 pasukan Israel kembali melancarkan serangan besar terhadap Hizbullah, suatu strategi tempur yang menandakan pasukan Israel tidak belajar dari pengalaman sebelumnya.
Pemerintah Israel makin tidak mendapat simpati, dan pejuang Hizbullah yang saat itu dalam kondisi lebih siap benar-benar berhasil menunjukkan taringnya.
Di sisi lain operasi intelijen yang dilancarkan para pejuang Hizbullah juga berlangsung efektif.
Serbuan pasukan Israel yang sangat agresif dan brutal serta banyak memakan korban jiwa penduduk Lebanon yang tidak bersalah dengan cepat diberitakan oleh media Hizbullah di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.
Kekejaman pasukan Israel pun makin mendapat kecaman internasional sebaliknya para pejuang Hizbullah makin mendapatkan legitimasi dari rakyat Lebanon dan bahkan dunia internasional.
Sayap pelayanan Hizbullah secara intelijen juga melaksanakan langkah taktis, korban luka segera ditolong dan diberi sejumlah uang untuk menjamin kehidupannya.
Dunia pun memuji aksi sosial para pejuang Hizbullah ini sekaligus membuat para pemuda yang sebelumnya merasa enggan terhadap Hizbullah menjadi tidak ragu-ragu lagi untuk bergabung.
Dengan menerapkan taktik intelijen yang efektif efesien itu pamor Hizbullah makin bersinar.
Meskipun pihak Hizbullah dan penduduk Lebanon banyak kehilangan korban.
Mereka secara politik bisa dikatakan telah memenangkan perang mengingat simpati dan perhatian dunia internasional yang demikian besar.
Perang Hizbullah-Israel benar-benar telah menjadi kekalahan telak bagi Israel baik secara politik maupun militer.
Dari sisi politik serbuan agresi Israel ke Lebanon bisa disejajarkan dengan serbuan AS ke Irak yang ditandai dengan melemahnya dukungan sekutu AS.
Sedangkan dari sisi militer, agresi Israel juga ditandai dengan perlawanan mematikan dari Hizbullah.
Perlawanan yang membuat pasukan tank Israel ditarik mundur dan peperangan harus berhenti dengan gencatan senjata.