Kisah di Balik Bilik Asmara, Kalau Kenal Bayar Murah, Kalau Tidak Kenal Bisa Jutaan Rupiah

"Kalau hanya sebatas pegang tangan dan cium pipi, itu normal, namanya juga istrinya. Saya yakinkan ramai-ramai kita buktikan..."

Editor: Duanto AS
zoom-inlihat foto Kisah di Balik Bilik Asmara, Kalau Kenal Bayar Murah, Kalau Tidak Kenal Bisa Jutaan Rupiah
Seperti inilah bilik-bilik asmara yang disediakan pemerintah kota Zurich, Swiss, dalam skema seks "drive-in".(euronews)

Penyebab pembongkaran bilik asmara karena pada saat itu beredar foto laki-laki dan perempuan sedang bersetubuh di media.

Dampaknya, Rutan Tanjunggusta memutuskan untuk membongkar bilik asmara. Sejak pembongkaran dilakukan, beredar kabar rutan kini menyediakan ruang pegawai bagi pasangan suami istri yang ingin memadu kasih.

Kepala Rutan Klas IA Tanjunggusta, Maju Amintas Siburian membantah kabar tersebut. Sepengetahuan Maju, tidak pernah memergoki bawahannya yang menyewakan ruangan untuk dipakai bercinta oleh suami-istri dari kalangan narapidana atau tahanan.

"Jadi kalau ada yang melakukan hal itu, mohon maaf, bukan manusia lagi itu namanya. Kalau tetap melakukan, perlu dipertanyakan ke dokter, normal atau tidaknya. Masa dia mau mempertontonkan aibnya," kata Maju.

Cara menyiasatinya sambung, ruang pegawai di rutan kini dipasang menggunakan kaca yang transparan, sehingga mampu mencegah jika hal tersebut terjadi.

"Kalau hanya sebatas pegang tangan dan cium pipi, itu normal, namanya juga istrinya. Saya yakinkan ramai-ramai kita buktikan, tidak ada yang menggunakan ruang pegawai," ujarnya.

"Sekarang ruang pegawai sudah kami buat berkaca transparan. Tidak ada ruang pegawai yang tertutup dan tidak terlihat," ujarnya.

Mencuatnya bilik asmara atau kamar biologis di kalangan narapidana setelah Noim Ba'asyir, narapidana kasus terorisme yang ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Pamekasan, Jawa Timur memicu kontroversi, pada 9 Agustsus 2016.

Saat itu, adik kandung Abu Bakar Ba'asyir tersebut memprotes sipir Lapas karena permintaan bilik asmara untuk berhubungan intim dengan NH, istrinya, tidak dipenuhi pihak Lapas.

Saat itu, Noim meminta Kepala Lapas Kusmanto Eko Putro, agar menjadikan ruang layanan kesehatan Lapas sebagai bilik asmara sementara.

Namun permintaan itu ditolak kalapas karena tidak ada aturannya.

Mendapatkan penolakan, Noim marah, mengeluarkan ancaman dan menyatakan perang.

Noim juga mengatakan dia akan serta akan menggerakkan rekan-rekannya yang ada di luar lapas.

Pada 8 Maret lalu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan dan anggota Komisi III lainnya berkunjung ke Rutan Tanjunggusta.

Trimedya mendapat permintaan narapidana agar disediakan ruang atau bilik bilogis untuk suami-istri. Ruangan ini diperlukan untuk tempet berhubungan suami istri, mana kala ada suami atau istri yang tengah mendekam di dalam rutan.

Sumber: Nova
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved