OTT KPK di Jambi
Polda Jambi Akui KPK Pinjam Ruangan Untuk Pemeriksaan Hari Ini, Anggota Dewan Provinsi Tiarap
Selain peminjaman tempat, Kabid Humas Polda Jambi ungkap pihaknya juga turut membantu dalam hal pengamanan selama penyidik KPK berada di Jambi.
Sementara itu sejumlah anggota dewan lainnya juga enggan banyak bicara. Muhammad Diyah yang juga Ketua Fraksi Gerindra saat dikonfirmasi kemarin di awal pembicaraan terdengar santai.
Tapi, ketika ditanya mengenai kasus uang ketok tiba‑tiba ia mengalihkan pembicaraan dan menyebut sedang dalam rapat.
"Nanti ya lagi rapat," katanya lantas memutuskan sambungan telepon.
Begitu juga dengan Nasri Umar. Politisi dari Partai Demokrat ini saat dihubungi mengaku sedang pangkas rambut.
Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Jambi yang enggan namanya ditulis menyebut bahwa persoalan ini harus satu pintu.
"Sudah sayo bilang. Tanyo ketuo bae," katanya.
Namun Ketua DPRD Provinsi Jambi, Cornelis Buston, belum bisa dikonfirmasi. Dirinya tidak berhasil ditemui di gedung DPRD. Saat dihubungi nada ponselnya tidak aktif.
Pengamat hukum dan akademisi Unja, Sahuri Lasmadi meyakini akan ada tersangka baru dari kasus dugaan suap RAPBD Provinsi Jambi 2018 tersebut.
“Dalam kasus APBD sudah bisa dipastikan merupakan kesepakatan-kesepakatan antara eksekutif dan legislatif maka bisa jadi ini merupakan kerjasama kolektif. Nah selain itu juga ada aktor yang menggerakkan itu semua. Ini yang disebut dengan aktor intelektual,” sebutnya.
Maka saat ini menurutnya kerja KPK adalah mengejar siapa aktor intelektual di semua lini tersebut. “Kasus ini harus menjadi pelajaran dan evaluasi bagi kinerja pemprov. Selain itu jauhkan dari perilaku korupsi yang sangat merugikan diri dan Negara,” tandasnya. (cfa/arn/zak)