Wanita Cantik Ini Dipaksa Jadi Budak Seks ISIS, Padahal Ini Mimpinya

TRIBUNJAMBI.COM--Nadia Murad kecil tumbuh dengan mimpi punya salon kecantikan kelak di kemudian hari.

Editor: ridwan
BBC/Getty
Nadia Murad Basee Taha, perempuan Yazidi korban kekerasan seksual oleh kelompok militan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). 

Para pengikutnya tidak percaya pada neraka atau setan. Mereka berdoa kepada malaikat yang jatuh, yang mereka sebut dengan “Tawusi Melek”, yang turun ke bumi dan menantang Tuhan, hanya untuk dimaafkan dan kembali ke surga.

Cara berkeyakinan seperti ini memberi orang Yazidi sebuah reputasi di kalangan muslim radikal sebagai pemuja setan.

Akibatnya, para pengikut agama yang tidak memiliki kitab suci resmi ini, sering menjadi sasaran genosida.

Seperti tertulis dalam buku Murad, sebelum ISIS, kekuatan luar, termasuk Ottoman dan sekte lainnya, pernah mencoba menghancurkan mereka sebanyak 73 kali.

Dalam sebuah perjalanan ke luar kota bersama rombongan ISIS, Murad, yang waktu itu berusia 21 tahun, menjerit untuk menghentikan salah seorang militan yang menarik payudaranya setiap si militan itu melewatinya.

“Kenapa kamu berteriak?” tanya seorang militan kepada Murad.

“Saya takut.”

“Orang ini … menyentuhku.”

“Apa yang kamu pikir bisa sampai sini?” tanya seorang komandan.

“Kau orang kafir, sabiyya (budak seks) dan kau milik ISIS sekarang, jadi biasakan.”

 Komandan itu lalu meludahi wajah Murad, mengeluarkan sebatang rokok, dan memadamkannya tepatdi bahu Murad.

Ia menyalakan sebatang lagi dan menaruhnya di perut Murad, menampar wajahnya dua kali seraya memberinya peringatan: “Jangan sekali-kali bersuara lagi.”

Di kegelapan sebuah rumah yang penuh sesak dengan perempuan-perempuan yang dipaksa jadi budak seks, Murad bertanya-tanya tentang nasibnya.

Duduk di tengah para laki-laki dengan senjata api di tangan, Murad berpikir untuk bunuh diri. Ia lalu membuat perjanjian dengan dua kakak perempuannya, Dimal dan Adke.

“Kami akan mengambil kesempatan untuk melarikan diri,” tulisnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved