Siswi SMK Alami Pelecehan Seksual Oleh 4 Temannya. Tangan Dipegang, Payudara Digerayangi, Bajunya Di

Beredarnya video pelecehan seksual oleh beberapa siswa SMK Pariwisata Triatma Jaya, Tabanan, di dunia maya ditanggapi

Editor: rida
Facebook
ILUSTRASI FOTO Seorang pejabat kantor pos di Thailand terekam CCTV melakukan pelecehan seksual terhadap karyawannya 

TRIBUNJAMBI.COM- Beredarnya video pelecehan seksual oleh beberapa siswa SMK Pariwisata Triatma Jaya, Tabanan, di dunia maya ditanggapi dengan pemecatan oleh pihak sekolah.

Ada lima siswa yang terlibat dalam video berdurasi sekitar 10 detik tersebut.

Siswa perempuan yang berinisial A asal Kecamatan Selemadeg Barat sebagai korban.

Video itu terlihat dibuat di dalam ruang kelas.

Modus pelecehan seksual yang dialaminya, tangan A dipegang oleh D dan Ri.

Dalam keadaan tangan A dipegang, P kemudian menggerayangi (maaf) payudara A, dan bahkan P mempertontonkannya kepada rekan-rekannya itu dengan menyingkapnya dari kaos yang dikenakan A.

Saat itu, A memakai kaos olahraga.

Baca: Asyik Memancing Cumi-cumi di Laut, Pelajar SMP Ini Tewas Tersambar Petir

Baca: Melalui Pria Ini, Setya Novanto Ungkap Kronologi Kecelakaan yang Dialaminya

Baca: Diteriaki Kader Nasdem dengan sebutan Wapres, Begini Reaksi Panglima TNI Gatot Nurmantyo

Pelaku berinisial P yang mengerjai A diketahui berasal dari Kecamatan Kediri, Tabanan.

Sedangkan D dari Kecamatan Tabanan, dan Ri asal Kerambitan.

Rekaman video diambil oleh R asal Kecamatan Marga.

Mereka merupakan para siswa kelas XI, dan kejadian itu berlangsung di dalam ruangan saat mereka mengikuti praktikum laundry.

Baca: Mengeluh Dadanya Sakit, Mahasiswa Ganteng Ini Ditemukan Tewas Gantung Diri

Baca: Setya Novanto Kecelakaan, Presiden Jokowi Cuma Komentar Begini. Kasihan!

Baca: Kenal di Facebook Sejak 2015, Patricia Tidak Menyangka Pria yang Dicintainya Berlaku Begini, Sakit!

Kepala SMK Pariwisata Triatma Jaya, I Made Arimbawa didampingi Wakasek (Wakil Kepala sekolah) Manajemen Mutu I Gede Putu Adi Negara serta Wakasek Kesiswaan I Nyoman Budi Artana membenarkan bahwa video yang beredar tersebut terkait para siswanya.

Pihak sekolah, kata Arimbawa, sudah mengambil tindakan tegas dengan mengumpulkan para siswa yang terlibat serta orangtua mereka.

"Tadi kami panggil orangtua mereka. Sedangkan para siswa sudah kami panggil sebelumnya," katanya, (16/11/2017).

Baca: Terungkap, Ini Pengakuan Pengemudi Mobil Fortuner Terkait Penyebab Kecelakaan Setya Novanto

Baca: Setya Novanto Kecelakaan, Tiang Listrik Jadi Pemenang Sayembara Rp 10 Juta

Dari hasil pertemuan tersebut disepakati bahwa kasus diselesaikan secara kekeluargaan, dan tidak dibawa ke ranah hukum.

Namun untuk menimbulkan efek jera, yakni agar perilaku tersebut tidak terulang kembali, empat siswa yang menjadi pelaku dikembalikan kepada orangtuanya masing-masing untuk dilakukan pembinaan alias akan dikeluarkan dari sekolah.

"Mereka kami serahkan kepada orangtuanya, dalam artian tidak akan lagi bersekolah di SMK Triatma Jaya," imbuh Arimbawa.

Agar sanksi tersebut tidak memutuskan hak siswa dalam mendapatkan pendidikan, empat siswa tersebut masih akan diberi kesempatan belajar dan mengikuti ulangan umum pada November ini untuk memperoleh nilai.

Selanjutnya setelah menerima rapor, mereka diminta untuk pindah sekolah.

Pihak sekolah akan membantu memberikan rekomendasi.

"Sedangkan korban tetap akan belajar di SMK Triatma Jaya," jelas Arimbawa.

Agar kejadian ini tidak terulang, pihak sekolah akan meningkatkan pengawasan terhadap seluruh siswa yang jumlah seluruhnya mencapai 1.008 orang.

Untuk kegiatan praktikum, karena lebih banyak dilakukan di dalam ruangan, maka selanjutnya para siswa akan dipisah antara laki-laki dan perempuan.

Wakasek Manajemen Mutu I Gede Putu Adi Negara menyebutkan, peristiwa ini terjadi pada Rabu (15/11/2017) sekitar pukul 10.00 Wita.

Saat itu siswa kelas XI sedang mengikuti praktikum laundry.

Guru saat itu memberikan tugas kelompok.

Ada sedikit gangguan saat pratikum berlangsung, yaitu air keran untuk praktikum macet.

"Nah pada saat guru keluar kelas untuk memperbaiki air PDAM, kasus itu terjadi," beber Abdi Negara.

Negara pun meyakini perilaku ini hanya keisengan siswa.

Siswa yang menyebarkan (share) video tersebut juga tidak merasa menyebarkan, karena paket internet telepon genggamnya tidak aktif.

Namun, ponselnya sempat dipinjam oleh temannya di kampung, dan dari situ diduga video menyebar.

Kondisi korban saat ini, kata Abdi Negara, masih shock.

"Atas kasus ini kami meminta maaf. Kasus ini dilakukan tanpa sengaja, hanya spontanitas," katanya.

Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi di Tabanan, I Ketut Sudarma mengatakan dirinya baru mengetahui berita ini pada Kamis (16/11/2017) sore.

SMK Triatma Jaya sudah berkoordinasi ke kantor UPT Dinas Pendidikan Provinsi di Tabanan atas keputusan yang diambil.

Di antaranya memanggil orangtua siswa, dan kemudian empat siswa pelaku dikembalikan ke orangtuanya.

"Artinya empat pelaku ini dikeluarkan dari sekolah sesuai tata tertib sekolah, tetapi masih diberikan kesempatan belajar sampai ulangan semester bulan November ini," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved