Akui Punya Popularitas Tinggi, PDIP Tetap Enggan Dukung Ridwan Kamil. Ini Alasannya
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto mengatakan meski Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil
TRIBUNJAMBI.COM- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto mengatakan meski Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil punya popularitas yang tinggi, namun kinerjanya justru dianggap tak cukup cemerlang.
Hal itu berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh tim kajian kepemimpinan internal partai berlambang banteng tersebut.
Menurut Hasto, kepala daerah yang dibandingkan dengan RK antara lain, Wali Kota Bogor Bima Arya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi), Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, dan Bupati Banyuwangi Azwar Anas.
Baca: Baku Tembak dengan Polisi, Pelaku Begal Jamil Hidayat Tewas
Baca: Aiptu Basuki: Saya Hanya Menakut-nakuti Namun Tertekan Pelatuk Sehingga Tarmizi Tertembak
Baca: Benarkah Terjadi Penurunan Daya Beli? Ini Penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani
"Kami membandingkan mana yang mampu membangun perubahan yang sistematik, perubahan yang tidak diukur media sosial, tapi ya diukur kerja faktual di lapangan," kata Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (30/10).
"Dari situ kami simpulkan cukup jauh RK dengan Bima Arya dan bu (Tri) Rismaharini dari aspek kinerjanya," ujar Hasto.
Karenanya, kata Hasto, PDI Perjuangan tak mau ambil pusing ketika Ridwan Kamil justru memilih maju Pilkada Jabar dengan partai politik lain.
Baca: Tembak Sekretaris Lurah, Marsus Divonis 15 Tahun Penjara
Baca: Astaga Rumah Penyanyi Ini Sering Digunakan Untuk Pesta Narkoba
Saat ini, empat partai telah mendeklarasikan dukungannya untuk RK antara lain Partai NasDem, Golkar, PPP dan PKB.
"Ketika RK mendeklarasikan sebagai calon kami hormati itu dan siap berkontestasi secara sehat untuk bersama-sama mengedepankan konsep terbaik untuk Jabar," ujar Hasto.
Bahkan saat ini, Hasto mengaku partainya tengah intensif melakukan komunikasi dengan sejumlah nama yang akan diusung sebagai calon di Pilkada Jabar mendatang.
"Komunikasi dengan beberapa calon semakin intens dilakukan. Dari hasil diskusi tersebut nama-nama semakin mengerucut. Tapi pada saat bersama kami juga ingin menyelesaikan gambaran masa depan Jabar yang nanti harus jadi komitmen para calon," jelas Hasto.
Ia menambahkan, rencananya pada pekan ini partainya akan menjalin komunikasi dengan Wakil Gubernur Jawa Barat saat ini, Deddy Mizwar.
Sebelumnya, PDI-P telah berkomunikasi dengan Bupati Purwakarta Dedy Mulyadi.
"Pertimbangannya kami melihat dari aspek-aspek pembumian Pancasila, itu yang kami lihat, kemudian kinerjanya. Sehingga PDI Perjuangan ketika menetapkan calon itu bukan karena pesanan, tapi karena pendalaman kinerja," katanya.
"Pilkada Jawa Barat kami persiapkan dengan sebaik-baiknya. Tidak hanya figur, mesin partai politik, tapi juga konsep untuk membawa Jawa Barat pada tingkat kemajuan," imbuh Hasto.
Reporter: Moh. Nadlir
Artikel ini tayang sebelumnya di Kompas.com dengan judul: Kinerja Tak Cemerlang, Alasan PDI-P Tak Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar