Sedang Apel Pagi, Puluhan Siswa SMA Kesurupan. Kepala Sekolah Terpaksa Liburkan Seluruh Siswa
Sekitar 30 siswi SMA Negeri I Lewoleba, Kabupaten Lembata kerasukan saat sedang apel pagi. Peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba
TRIBUNJAMBI.COM - Sekitar 30 siswi SMA Negeri I Lewoleba, Kabupaten Lembata kerasukan atau kesurupan saat sedang apel pagi.
Peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba itu memaksa kepala sekolah, Bachtiar Aziz untuk meliburkan seluruh siswa, Senin (16/10/2017).
Baca: Diduga Sopir Mengantuk, Dua Penumpang Grand Max Meninggal Dunia dan Empat Orang Terluka
Baca: Air Sungai Mendadak Meluap, Warga Lari Tunggang Langgang. Sepeda Motor dan Truk Terseret Arus
Baca: Anies Baswedan Resmi Jadi Gubernur, Fadli Zon: Dua Janji Ini Ditunggu-tunggu Realisasinya
Informasi yang dikutip dari Pos Kupang menyebutkan, pagi itu para guru dan siswa masuk sekolah seperti biasa.
Ketika tiba giliran untuk apel pagi pukul 06.30 Wita, semua komponen sekolah hadir seluruhnya.
Namun tak disangka, tiba-tiba terjadi peristiwa itu di halaman sekolah.
Baca: Polres Kerinci Amankan Oknum Tukang Ojek Terkait Kasus Narkotika
Baca: Peringati HUT Muaro Jambi ke 18, DPRD Gelar Rapat Paripurna Istimewa
Seorang siswi berteriak tanpa sebab.
Siswi itu juga meronta-ronta tanpa diketahui sumber persoalannya.
Baca: Postingan Pertama Anies Baswedan di Twitter, Netizen: Semoga Ngak Bingung di Kantor Mau Ngapain
Baca: Demi Belanja Keluarga, Suami Ini Jual Istrinya Kepria Hidung Belang. Harganya Cuma Rp 250 ribu
Baca: Sebut Kata Pribumi, Anies Baswedan Banjir Kritik. Pidatonya Dinilai Rasis dan Lupa Diri
Peristiwa itu membuat seluruh warga sekolah panik.
Apalagi kerasukan pagi itu merambat demikian cepat dari satu siswi ke siswi lainnya.
Setelah seorang siswi meronta-ronta sambil berteriak, tiba-tiba kejadian yang sama menular kepada siswi yang lainnya.
"Kejadiannya sangat cepat. Saat satu siswi berteriak-teriak, pada saat yang hampir bersamaan siswi yang lain pun berteriak-teriak. Saat itu anak-anak panik, guru-guru juga sama," ujar sejumlah guru dan siswa saat ditemui Pos Kupang secara terpisah, Senin siang
Melihat kejadian itu, Kepala SMA Negeri 1 Lewoleba, Bachtiar Aziz langsung meliburkan seluruh siswa.
Ia khawatir, jangan sampai ada peristiwa ikutan yang bisa saja menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami terpaksa meliburkan siswa karena khawatir ada peristiwa ikutan. Anak-anak kami liburkan satu hari saja," ujar Bachtiar ketika ditemui Pos Kupang saat hendak pulang sekolah sekitar pukul 12.00 Wita.
Sejumlah siswa menuturkan, kerasukan para siswi itu terjadi sejak Sabtu (14/10/2017) saat kegiatan pramuka pada sore hari.
Ketika kegiatan ekstrakurikuler sedang berlangsung, tiba-tiba para peserta terutama perempuan berteriak-teriak.
Peristiwa tersebut mengakibatkan kegiatan pramuka dihentikan.
Apesnya, seorang peserta yakni Venny, malah terus kesurupan hingga tengah malam.
Tepat pukul 00.00 Wita, Venny terbebaskan dari masalah tersebut.
Kejadian itu, kata siswa, ternyata berlanjut Senin (16/10/2017) pagi.
Dalam kejadian itu, sedikitnya 30 siswa kerasukan bersamaan. Venny kembali menjadi korban.
Kali ini Venny dirasuki sejak pukul 06.30 Wita hingga sekitar pukul 12.00 Wita.