VIDEO: Modal Rp 10 Ribu, Ibu Zaitun Raih Omzet Jutaan Rupiah Perbulan
Awalnya dari Rp 10 ribu dan dari 1/5 kilogram tepung beras Zaitun nama lengkapnya mencoba peruntungannya di dunia UMKM."Dari 1/5 kilogram itu per biji
Penulis: Niko Firmansyah | Editor: Suci Rahayu PK
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Niko Firsyah
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Awalnya dari Rp 10 ribu dan dari 1/5 kilogram tepung beras Zaitun nama lengkapnya mencoba peruntungannya di dunia UMKM."Dari 1/5 kilogram itu per bijinya dapat 75 keeping peyek. Semua itu saya lakukan secara otodidak,"katanya.
Pemilik Peyek Ilham ini menjelaskan dulunya tidak bisa sama sekali membuat peyek, sambil megenang masalalu ia bercerita suatu malam dirinya berpikir apa yang bisa dibuat untuk menghasilkan uang demi menambah ekonomi keluarga.
Dan saat itu ia mengatakan terbayang dengan melihat produk peyek pertama di Jambi dan ingin membuatnya agar bisa mendapatkan tambahan uang."Saya waktu itu pergi dan masuk ke supermarket ada jual peyek dalam bentuk kemasan dari situ saya lihat perhatikan bentuknya dan pada saat itu juga saya coba buat dengan bumbu sendiri, "Katanya.
Ia mengatakan pertama kali membuat peyek tidak berjalan lancar dari 1/5 kilogram mendapatkan hasil 90 biji."Tetapi dari 90 biji itu yang rusak pertama sekitar 15 biji jadi bisa dapat hanya 75 biji,"ujarnya.
Ia mengatakan setalah berhasil membuat peyek dirinya memikirkan kemasan dalam penjualan peyek."Dulu saya beli plastik ukurannya 1/4 harga lima ratus rupiah, itu hanya muat 2 keping peyek saja,"ucapnya.
Zaitun menjelaskan waktu itu penjualannya hanya sebatas ketoko toko kelontong dekat rumah."Sehari bisa sebar atau titip ketoko kelontong 25 bungkus dengan harga Rp 2.500,"katanya.
Dari sana ia menjelaskan modal Rp 10 ribu dalam seharinya bisa mendapatkan untung sebesar Rp 7 ribu.
Lama kelamaan ia mengatakan permintaan toko terus meningkat karena sehari dan dua hari peyeknya selalu habis terjual. karena itu lah ia mengatakan meningkatkan produksinya untuk lebih banyak lagi."Dalam sehari bisa dari setengah kilogram saya tingkat kan jadi dua kilogram hingga 8 kilogram tepung berasal dalam sehari untuk pembuatan peyeknya,"ujarnya.
Karena sudah ramai peminatnya ia mengatakan usaha ini berkembang dan dirinya mempunyai karyawan sebanyak satu orang dan ditahun yang sama 2004 dirinya langsung membuat izin dinkes untuk usahanya tersebut.
Akhir tahun 2004 Zaitun mengatakan produk peyeknya bukan hanya dijual ke toko klontong saja tetapi sudah menyebar ke supermarket yang ada dikota Jambi."Diakhir tahun 2004 itu karyawan saya juga sudah nambah menjadi 3 orang, "ujarnya.
Ia mengatakan pada tahun 2005 usahanya terus berkembang dan karyawan bertambah menjadi 5 orang dengan produksinya sehari bisa mencapai dua dus.
Pada tahun 2006 ia mengatakan mulai membangun rumah khusus untuk memproduksi peyek dengan dapur yang lebih besar dari sebelumnya dan tahun 2007 dirinya mulai pindah pemasaran dari kota ke kabupaten kabupaten jambi
Dan pada 2009 ia kembali belajar sendiri dari pembuatan peyek bulat menjadi peyek keriting. "Tahun 2009 ini sudah menambah karyawan menjadi 10 orang, tujuannya juga saya disini membuka lapangan pekerjaan,"katanya.
Tahun 2010 Ia mengatakan membuat pangsit dengan mendapatkan bantuan mesin giling dari disperindag kota Jambi. "2010 ini juga saya Buat peyek vegetarian dan 2011 saya Buat inovasi keripik Tempe dengan banyak varian rasa,"Katanya .