Terciduk, Bu Guru Masuk ke Kolong Tempat Tidur Saat Razia Pasangan Mesum
Sebelumnya petugas mengalami kesulitan saat mencoba membuka pintu kamar tempat pasangan selingkuh itu menginap
TRIBUNJAMBI.COM, MAGELANG - Ada-ada saja upaya orang agar terbebas dari razia. Oknum guru perempuan ini bikin aparat sempat kelabakan.
Seorang oknum guru perempuan asal Candimulyo, Kabupaten Magelang, menjerit dan menangis histeris saat diamankan aparat di salah satu hotel di Kota Magelang, Senin (25/9/2017) malam.
Oknum guru tersebut, diciduk oleh pasukan gabungan dari elemen Satpol PP dan Polres Magelang Kota, setelah kedapatan berada dalam satu kamar dengan pria, yang diketahui bukan pasangan resminya.
Menariknya, ketika diketuk, mereka sempat enggan membukakan pintu.
Baca: FOTO: Nenek 70 Tahun Dinikahi Pemuda 21 Tahun, Riasan Nenek Cantik Banget dan Bikin Pangling
Baca: Bupati Cantik Rita Widyasari: Menjadi Tersangka Bukan Akhir dari Hidup
Sebelumnya petugas mengalami kesulitan saat mencoba membuka pintu kamar tempat pasangan selingkuh itu menginap.
Bahkan, hampir setengah jam lamanya, petugas meminta baik-baik kepada yang bersangkutan, agar membuka pintu kamar.
Akhirnya si pria yang berada di kamar bersama oknum guru itu, melunak dan mau membukakan pintu, setelah petugas mengancam akan mendobraknya.
Baca: FOTO: Ini Deretan Pose Bupati Cantik Rita Widyasari di Luar Negeri, Asia Hingga Amerika
Baca: FOTO: Bapak Divonis Korupsi, Kini Anak Perempuan Cantiknya Jadi Tersangka Baru Korupsi
Namun, begitu masuk, petugas tidak melihat sosok perempuan di dalam kamar, yang ternyata bersembunyi di kolong tempat tidur.
Saat petugas berusaha mengamankannya, perempuan 27 tahun itu langsung menjerit histeris dan terus memukuli kepalanya sendiri.
Suasana makin memanas, saat dirinya melontarkan ancaman hendak bunuh diri, serta membenturkan kepalanya berkali-kali ke tembok.
"Aku mending mati, ono obat nyamuk ora (aku mending mati, ada obat nyamuk nggak)," ujarnya dengan nada menggertak, sembari terus memukuli kepalanya sendiri.
Polwan yang berusaha mengatasi pun mengalami kegagalan. Oknum guru itu baru menghentikan amukan dan raungannya, setelah dua Anggota DPRD Kota Magelang, Iwan Soeradmoko dan Tyas Anggraeni, yang ikut dalam giat tersebut, turut serta menenangkan.

Kepala Satpol PP Kota Magelang, Singgih Indri Pranggana, mengatakan bahwa dalam operasi pekat tersebut, pihaknya mengamankan sedikitnya tujuh pasangan tidak resmi dan dua orang yang kedapatan tidak bisa menunjukkan kartu identitas.
"Totalnya ada 16 orang. Kami ciduk di tempat berbeda, di beberapa hotel dan tempat hiburan karaoke. Ada juga seorang mahasiswi asal Temanggung, kami amankan karena tidak bawa identitas diri," katanya. (*)