Kisah Sedih WNA Asal Cina yang Hidup Sebatangkara, Dituntut 1 Tahun Penjara

Guo Xiuyin (54) hanya tertunduk saat jaksa penuntut umum membacakan surat tuntutandi hadapan majelis hakim yang diketuai Arfan Yani di Pengadilan Neg

Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUNJAMBI/DEDY NURDIN
WNA asal China yang menjalani persidangan di Pengadilan Negeri jambi. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Guo Xiuyin (54) hanya tertunduk saat jaksa penuntut umum membacakan surat tuntutandi hadapan majelis hakim yang diketuai Arfan Yani di Pengadilan Negeri Jambi, Kamis (14/9/2017)

Namun setelah mendengatkan penjelasan dari Yeni, penterjemah bahasa Mandarin.

Guo yang tak mengerti bahasa Indonesia menangis dan merasa heran atas sanski yang di jatuhkan padanya.

Suaranya mendadak bergetar, tangan kirinya mengelap air matanya.

Rasa ibanya muncul atas sanski yang di tuntut kepada dirinya. Karna tak tahan ia akhirnya menceritakan kisah sedih hidupnya hingga akhirnya memilih melancong ke Indonesia.

Dalam persidangan tersebut wanita 54 tahun ini memohon keringanan kepada Majlis Hakim yang diketuai Arfan Yani.

Melalui penterjema bahasa, ia mengatakan jika sansi yang dijatuhkan padanya terlalu berat.

Ia beralasan selama ini ia belum pernah sama sekali melakukan pelanggaran hukum.

Kedatangannya ke Jambi dari Negeri Tirai Bambu murni karena hendak sembahyang.

14092017_wna
14092017_wna (TRIBUNJAMBI/DEDY NURDIN)

Namun dikarenakan tidak memiliki cukup uang untuk kembali ke negaranya ia terpaksa berjualan asesoris untuk memcari biaya pulang ke negara asalnya.

Namun ternyata apa yang di lakukan terdakwa justru menyeretnya ke kursi pesakitan.

Guo mengatakan di negara asalnya bukanlah orang dengan ptingkat perekonomian yang mapan.

"Jadi katanya dia ke sini meminta tolong pada adiknya untuk mencarikan pinjaman, itu pun belum di bayar dan belum lagi ongkosnya kembali ke negaranya,"Tutur Yeni penerjemah bahasa.

Guo juga mengatakan jika di Negara asalnya ia hidup sebatangkara. Anak satu satunya sejak usia 13 tahun tidak sekolah dan bekerja untuk mebantu kehidupan keluarganya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved