FOTO: 8 Gejala Kanker Ovarium yang Paling Khas! Lihatlah Pipis, dan Saat Hubungan Intim!
Ancamannya sangat nyata. Karena itu penting bagi perempuan untuk melakukan pencegahan, salah satunya dengan deteksi dini.
Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM - Setiap tahun, di Indonesia terdapat lebih dari 15.000 kasus kanker ovarium setiap tahunnya.
Ancamannya sangat nyata. Karena itu penting bagi perempuan untuk melakukan pencegahan, salah satunya dengan deteksi dini.
Namun banyak yang salah menduga, karena beberapa gejala kanker ovarium sama dengan penyakit iritasi di usus besar, stres, atau infeksi saluran kemih.
Mungkin anda memiliki beberapa gejala yang sama seperti gejala yang diderita pengidap kanker ovarium, namun disarankan anda tetap tenang.
FOTO: Inilah Makanan Penyumbang Kanker, No 5 Disukai Anak-anak dan Pengaruhi Kesuburan Wanita!
Bisa jadi anda tidak memiliki penyakit tersebut, hanya saja tindakan pencegahan selanjutnya mutlak diperlukan.
Berikut adalah delapan tanda peringatan kanker ovarium yang paling umum yang harus diperhatikan.
1. Kelelahan
Merasa lelah nyaris sepanjang hari tidak normal.

Tidak memiliki energi, atau energi rendah adalah tanda adanya sesuatu yang salah dengan tubuh Anda dan itu harus diperiksa oleh dokter.
2. Nyeri Pelvis
Seorang wanita bisa merasakan sakit atau ketidaknyamanan di daerah pelvis dan kadang di perut. Jika rasa sakit itu terus-menerus, seharusnya tidak diabaikan atau ditutupi melalui penggunaan obat penghilang rasa sakit.
Nyeri di daerah pelvis adalah sesuatu yang harus diatasi.
3. Konstipasi dan Perubahan di usus.
Kanker ovarium dan perubahan usus berjalan beriringan. Wanita yang memiliki masalah pencernaan yang terus-menerus termasuk konstipasi, diare, peningkatan gas, kembung, mual dan muntah, harus segera menemui dokter.
4. Nyeri di punggung bagian bawah

Nyeri punggung bawah yang menyebar ke daerah panggul, disertai dengan pinggul terasa berat, harus ditangani dengan serius dan diperlukan pemeriksaan medis.
5. Hilang nafsu makan, atau cepat merasa kenyang saat makan.
Penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan bisa jadi merupakan indikasi kanker ovarium, jadi seorang wanita perlu mendatangi dokter untuk mengungkap penyebabnya.
6. Sering kencing, dan sesak kencing
Bila seorang wanita memiliki dorongan kuat untuk buang air kecil dan mengalami masalah menahan urin untuk jangka waktu yang pendek, hal itu bisa disebabkan oleh melemahnya otot dasar panggul atau infeksi saluran kemih.
Namun, jika terus berlanjut setelah mencari perawatan medis, penting bagi seorang wanita untuk menanyakannya ke dokternya.
7. Sakit atau nyeri Selama berhubungan Seks
Alasan paling umum untuk rasa sakit saat melakukan hubungan seksual adalah karena pelumasan vagina yang tidak mencukupi.
BACA: FOTO: Resep Cantik Pakai 3 Bahan Alami! Wajahpun Mulus, Lingkaran Hitam Hilang!
Pada wanita yang memiliki kanker ovarium stadium lanjut, nyeri saat bersenggama biasanya dirasakan di sisi kanan atau kiri panggul.
8. Buncit Perut
Pembengkakanperut sangat umum terjadi pada wanita dengan kanker ovarium. Seiring perkembangan penyakit ini, distensi abdomen dan kembung akan menjadi lebih buruk.

Perut akan terus bertambah dalam ukuran dan merupakan gejala yang memerlukan pemeriksaan medis segera.
Penyebab
Apa Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kanker ovarium?
Penyebab pasti kanker ovarium tidak diketahui. Namun, ada faktor risiko yang terkait dengan penyakit yang harus diketahui setiap wanita dan ini termasuk:
Melahirkan dan menstruasi: Wanita yang tidak pernah memiliki anak berisiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.
Wanita yang mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun atau mereka yang telah mencapai masa menopause di kemudian hari, juga memiliki peningkatan risiko terkena kanker ovarium.
Jumlah siklus haid yang dialami wanita sepertinya terkait dengan kemungkinan dia akan mengembangkan kanker ovarium.
Usia: Wanita yang berusia di atas 50 tahun berisiko lebih besar terkena kanker ovarium. Sekitar setengah dari semua wanita dengan kanker ovarium didiagnosis berusia di atas 60 tahun.
Statistik ini tidak berarti kanker ovarium tidak terjadi pada wanita muda, tapi jauh lebih jarang pada mereka yang berusia di bawah 40 tahun.
Mutasi genetik: Mutasi genetik utama yang terkait erat dengan peningkatan risiko kanker ovarium adalah gen BRCA1 dan BRCA2. Gen BRCA1 dan BRCA2 menghasilkan protein penekan tumor.
Wanita dengan gen BRCA1 memiliki risiko 40% seumur hidup untuk mengembangkan kanker ovarium. Wanita dengan mutasi genetik BRCA2 memiliki sekitar 10-20% risiko seumur hidup untuk kanker ovarium.
Riwayat keluarga: Jika Anda memiliki riwayat keluarga kanker ovarium, kanker usus besar atau kanker payudara, secara langsung dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena kanker ovarium.
BACA: GALERI FOTO: Pemilik Payudara Terbesar di Jerman Habiskan Rp 500 Juta untuk Operasi
Obat-obatan tertentu: Wanita, yang menjalani terapi sulih hormon setelah menopause atau mereka yang telah menggunakan obat infertilitas dalam dosis besar dan untuk jangka waktu yang lama, dapat memiliki peningkatan risiko kanker ovarium.
Faktor risiko lainnya: Beberapa faktor risiko lain yang meningkatkan peluang wanita terkena kanker ovarium termasuk obesitas, sindrom ovarium polikistik, merokok dan menggunakan alat kontrasepsi.
Sumber: Dailyhealthpost