Warga Pauh Pilih Dana Desa Digunakan Untuk Ternak Ketimbang Pembangunan Fisik

Beberapa desa di Kabupaten Sarolangun saat ini tak lagi menggunakan dana desa dan dana P2DK untuk pembangunan fisik.

Penulis: Herupitra | Editor: bandot
ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH
Ilustrasi 


TRIBUNJAMBI.COM – Beberapa desa di Kabupaten Sarolangun saat ini tak lagi menggunakan dana desa dan dana P2DK untuk pembangunan fisik.

Pihak desa lebih memilih membeli ternak dan diserahkan ke warga untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Seperti yang disampaikan oleh Camat Pauh, Nopri.

Dia mengatakan, beberapa desa di wilayah kecamatan yang dipimpinnya kini, masyarakat lebih memilih menggunakan angaran DD dan P2DK ke sektor Perkebunan dan Peternakan.

“Kalau di Pauh, masyarakat lebih memilih beli ternak dan berkebun ketimbang membangun jalan. Sebab mereka berfikir ini berdampak lansung pada ekonomi,” kata Novri.

Dia menyebutkan, desa yang sudah menjalankan program tersebut sudah ada enam desa. Yakni Desa Batu kucing, Taman bandung, Lamban sigatal, Pangkal Bulian, Desa Batu Ampar dan juga Desa Samaran.

“Kalau di Desa Batu Kucing itu sudah ratusan sapi, ternak ayam, Kambing, ada juga yang di sektor perkebunan sawit melalui kelompok tani seperti di desa Samaran dan Batu Ampar dan Pangedara,” jelasnya.

Terpisah Kades desa Batu Kucing, Rozali dikonfirmasi juga membenarkan hal itu. Dia menyebutkan, masyarakat telah mengelola kurang lebih 200 Ekor Sapi.

“Kalau kami beli sapi. Dari 404 kepala keluarga (KK) alhandulillah 200 KK sudah Dapat mengelola ternak,” sebut Rozali.

Selaku Kades, dia sangat Optimistis dengan program tersebut dapat menunjang ekonomi masyarakat. Sebab cukup praktis dan sederhana cara pengelolaanya.

“Selain ini sederhana pengelolaannya, saya sangat optimis masyarakat bisa jawab ekonomi melalui DD dan P2DK ini. Sebab saat ini saja sudah banyak sapi yang berkembang biak, jadi sudah banyak yang bertambah,” Sambungnya.

Dia berharap agar, pihak penyuluh dapat membantu masyarakat dalam melakukan pembinaan dalam mengelola Ternak. Hal ini agar apa yang sedang dilakukan masyarakat bisa tetap berjalan lancar.

“Kami butuh bimbingan, jadi kami berharap perhatian penyuluh,” harapnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved